Mitos atau Fakta: Benarkah Demam Berdarah Menular Langsung dari Orang ke Orang?

Mitos atau Fakta: Benarkah Demam Berdarah Menular Langsung dari Orang ke Orang? (Kemkes.go.id)
Mitos atau Fakta: Benarkah Demam Berdarah Menular Langsung dari Orang ke Orang? (Kemkes.go.id)

Medan, HarianBatakpos.com - Demam berdarah (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis, terutama pada musim hujan. Saat populasi nyamuk Aedes meningkat, risiko penyebaran DBD pun ikut bertambah, sehingga penting bagi masyarakat untuk memahami cara penularan dan pencegahan penyakit ini, dilansir dari Kemkes.go.id.

Fakta Medis: Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular?

DBD dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus dengue, tetapi tidak menular langsung antara manusia.

Ini berarti DBD tidak dapat menyebar melalui kontak fisik, seperti bersalaman atau melalui air liur dari penderita. Meski begitu, virus dengue juga bisa menular melalui bentuk transmisi medis, seperti dari ibu hamil ke janin atau melalui prosedur tertentu seperti donor darah dan transplantasi organ, meski kasus ini jarang terjadi.

Gejala DBD

Gejala awal DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam merah pada kulit. Selain itu, ciri khas DBD adalah munculnya bintik merah pada kulit yang seringkali terlihat pada hari kedua hingga kelima sejak demam.

Penyakit ini sering disalahartikan sebagai demam biasa, namun pemeriksaan darah dapat memberikan diagnosis yang tepat jika demam tidak kunjung turun.

Cara Mencegah Penularan Demam Berdarah (DBD)

Pencegahan DBD sangat penting, terutama dengan memberantas sarang nyamuk Aedes di sekitar rumah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan DBD:

  1. Metode 3M
    Kuras tempat air, tutup rapat penampungan air, dan daur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.
  2. Fogging dan Larvasida
    Lakukan fogging secara berkala di daerah rawan DBD dan tambahkan bubuk larvasida di penampungan air.
  3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
    Bergotong-royong membersihkan lingkungan, memelihara ikan yang memangsa jentik nyamuk, dan tidak membiarkan genangan air.
  4. Vaksinasi
    Vaksin dengue yang sudah disetujui oleh BPOM dapat membantu mencegah penyebaran DBD. Vaksin ini direkomendasikan untuk usia 9 hingga 45 tahun, terutama anak-anak dan remaja.

Penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih serta mewaspadai gejala DBD yang muncul. Jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, dan muncul bintik merah, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi serius akibat DBD.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra
Sumber: Kemkes.go.id

Baca Juga