Nama Mahfud MD Menguat Sebagai Cawapres, PKB Beri 4 Kritikan Tajam
JAKARTA-BP: Beberapa nama disebut masuk dalam bursa cawapres Jokowi di Pilpres 2019 mendatang, salah satu diantaranya adalah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Bahkan partai koalisi pendukung Jokowi sudah memberi sinyal tentang hal tersebut.
Dilansir dari Merdeka.com menguatnya nama Mahfud MD untuk maju sebagai calon Presiden Joko Widodo ini tidak disetujui oleh semua partai koalisi. Partai PKB secara terang-terangan menolak hal tersebut dan mengeluarkan kritikan tajam berikut ini.
1. Mahfud MD dinilai tak bisa wakili NU
Dita Indah Sari, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengungkapkan akan sulit jika Joko Widodo memilih mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres).
Menurutnya, Mahfud tidak bisa membawa dampak politik yang signifikan pada Jokowi. Mulai dari kesulitan mendapatkan dukungan partai pendukung hingga tidak berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Pak Jokowi sendirikan bukan berlatar belakang Islam kan tapi beliau nasionalis. Jadi perlu pendamping yang menguatkan dia dari segi itu. Kalau Pak Mahfud bagi kami tak cukup kuat mewakili umat Islam. Beliau akademisi, profesional. Sehingga manfaat politik yang bisa didapat Jokowi jadi minimal," kata Dita.
2. Mahfud MD elektabilitasnya rendah
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid yakin Jokowi juga tidak mungkin memilih cawapres yang memiliki elektabilitas rendah. Kata dia, elektabilitas Mahfud berada di bawah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Kami enggak yakin Pak Jokowi memilih calon yang tidak mempunyai elektabilitas. Ya misalkan Pak Mahfud MD, diadu saja elektabilitasnya dengan Cak Imin. Kan bisa dilempar ke lembaga survei," ucapnya.
3. Nama Mahfud MD muncul karena tebak-tebakan
Jazilul Fawaid juga menilai, nama Mahfud muncul hanya karena tebak-tebakan saja. Dia yakin, kabar itu tak benar. "Bukan klaim sepihak, menebak-nebak saja," kata Jazilul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7).
Jazilul mengatakan, pembahasan cawapres Jokowi hingga kini masih belum final. "Ah belum itu, belum final (nama Mahfud MD). Kan belum ada rembukan di partai-partai, belum ada musyawarah ya. Semacam opini lah," ungkapnya.
4. Sulit dapatkan dukungan koalisi
Dita juga menyebutkan Mahfud MD akan sulit mendapatkan dukungan dari partai-partai koalisi pendukung Jokowi.
"Sehingga satu akan lebih sulit mendapatkan dukungan dari partai politik- partai politik terutama yang ada di koalisi." kata Dita. (BP/ES)
Komentar