Negosiasi Dagang RI dan AS: Apa yang Diharapkan dalam 60 Hari Mendatang?

Medan, HarianBatakpos.com - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah memulai pembahasan intensif terkait negosiasi tarif dan kerangka kerja sama ekonomi. Proses ini dijadwalkan untuk diselesaikan dalam waktu 60 hari ke depan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada 17 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan sejumlah tawaran, termasuk pembelian produk energi dan pertanian dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan.
Poin-Poin Utama Negosiasi Dagang Indonesia dan AS
Berikut adalah 10 poin penting yang menjadi fokus dalam negosiasi antara Indonesia dan AS:
-
Komitmen Indonesia untuk Meningkatkan Impor Energi dari AS
Indonesia menawarkan pembelian gas alam cair (LNG) dan minyak mentah (sweet crude oil) dari AS, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan perdagangan kedua negara.
-
Peningkatan Impor Produk Agrikultur dari AS
Indonesia berencana untuk memperluas impor produk pertanian dari AS, seperti gandum dan produk hortikultura, yang telah menjadi komoditas ekspor utama bagi Negeri Paman Sam.
-
Fasilitasi Investasi Perusahaan AS di Indonesia
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat perizinan dan memberikan kemudahan investasi bagi perusahaan AS yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia.
Poin-poin lainnya meliputi kerja sama dalam pengelolaan mineral kritis, kemitraan SDM dan ekonomi digital, serta evaluasi tarif produk ekspor Indonesia yang tinggi. Semua isu ini akan dibahas lebih lanjut dalam waktu 60 hari, dengan fokus pada penyusunan peta jalan final untuk kemitraan perdagangan dan investasi kedua negara.
Komentar