Pakar Psikologi Ungkap Penyebab Ivan Sugianto Paksa Siswa Sujud, Ini Analisisnya

Medan, Harianbatakpos.com - Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, kini tengah mendekam di penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya.
Penahanannya terjadi setelah video yang menunjukkan Ivan memaksa seorang siswa SMA Gloria 2 untuk sujud dan menggonggong menjadi viral di media sosial. Kini, kondisi Ivan yang harus tidur tanpa kasur di dalam tahanan menjadi sorotan publik, dilansir dari TEMPO.CO.
Pakar Beri Analisis Mengenai Perilaku Ivan Sugianto
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, memberikan analisis terkait peristiwa tersebut. Reza mengungkapkan bahwa publik tentu merasa marah setelah melihat video viral tersebut, namun ia juga mengungkapkan ada kemungkinan faktor lain yang memicu kemarahan Ivan.
"Saya tak percaya begitu saja ada amarah besar tanpa ada alasan yang mendalam," ujar Reza. Ia berpendapat bahwa kemarahan Ivan kemungkinan dipicu oleh perlakuan buruk terhadap anaknya yang akhirnya membuatnya bertindak secara emosional.
Reaksi Ivan Sugianto Ditanggapi Pakar Psikologi
Reza menilai bahwa Ivan mungkin merespon tindakan perundungan terhadap anaknya dengan cara yang sangat emosional, yang tidak proporsional dengan situasi yang terjadi.
“Amarah ini mungkin adalah reaksi terhadap apa yang dirasakan oleh anaknya,” jelas Reza. Ia pun menduga, kejadian ini lebih kompleks dari yang terlihat dan bisa terkait dengan perasaan trauma yang dialami anak Ivan.
Polrestabes Surabaya Pastikan Kondisi Ivan Sugianto di Penjara
Sementara itu, Polrestabes Surabaya memastikan bahwa Ivan Sugianto diperlakukan seperti tahanan lainnya, tanpa fasilitas istimewa. Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, menanggapi kabar bahwa Ivan akan hidup enak di penjara, dengan menegaskan bahwa Ivan tidur di ruang tahanan tanpa kasur dan tanpa AC. "Fasilitasnya hanya makan dua kali sehari, seperti tahanan pada umumnya," kata Rina.
Komentar