Maros, harianbatakpos.com — Sebanyak 89 anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Maros akan ikut serta dalam pemilihan kepala daerah yang dijadwalkan pada 27 November mendatang. Untuk pertama kalinya, mereka akan menyalurkan hak pilihnya melalui tempat pemungutan suara (TPS) khusus yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros. Hal ini diungkapkan oleh Karsi, Komisioner KPU Maros Divisi Pengelolaan Data, yang menyatakan bahwa satu TPS khusus akan disediakan di LPKA Maros.
Keikutsertaan anak binaan dalam proses pemilu bukan hanya sekadar bentuk partisipasi dalam demokrasi, tetapi juga merupakan bagian penting dari pendidikan politik yang mereka peroleh di dalam LPKA. Dengan adanya TPS khusus ini, pemerintah ingin menegaskan bahwa hak politik setiap warga negara, termasuk anak binaan, tetap dijamin meskipun mereka berada dalam situasi terbatas.
Pemberian hak pilih kepada anak binaan ini memiliki implikasi penting terhadap pendidikan demokrasi. Melalui proses ini, anak-anak yang berada di LPKA dapat belajar tentang sistem demokrasi dan pentingnya suara individu dalam menentukan pemimpin. Pemilu bukan hanya tentang hak, tetapi juga tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Melalui keterlibatan mereka dalam pemilu, anak binaan di LPKA juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mekanisme pemilihan berlangsung. Mereka berpartisipasi dalam sistem yang lebih besar dari diri mereka sendiri, yang mengajarkan mereka bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membentuk masa depan negara.
KPU Maros telah menyiapkan satu TPS khusus di LPKA Maros dengan petugas yang akan menjaga jalannya pemungutan suara sesuai prosedur. TPS ini akan dijaga oleh tujuh orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dua orang petugas pengamanan TPS (PAM TPS), dan satu orang Pengawas TPS (PTPS). Jumlah ini setara dengan TPS reguler yang tersebar di seluruh Maros.
Namun, ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan pemungutan suara di LPKA. Tidak semua anak binaan berasal dari Kabupaten Maros. Oleh karena itu, mereka yang bukan penduduk asli Maros hanya berhak memilih dalam pemilihan gubernur sesuai dengan administrasi kependudukan mereka.
Partisipasi dalam pemilu juga merupakan bagian dari upaya LPKA dalam mendidik anak-anak binaan untuk lebih mengenal hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Di LPKA, pendidikan tidak hanya tentang pelajaran akademis, tetapi juga mencakup pembentukan karakter, kesadaran sosial, dan persiapan reintegrasi ke dalam masyarakat.
Anak-anak yang menjalani pendidikan di LPKA diajarkan pentingnya menghormati aturan hukum dan belajar bagaimana menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar. Partisipasi dalam pemilu memperkuat pelajaran ini, dengan menunjukkan secara langsung bagaimana mereka dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan di negara mereka.
Secara keseluruhan, ada 278.930 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Maros 2024, dengan 144.734 perempuan dan 134.196 laki-laki. Pemilih ini akan memberikan suaranya di 604 TPS yang tersebar di 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan di Maros. KPU Maros terus mempersiapkan segala aspek teknis pemilu, mulai dari pembentukan KPPS hingga pengaturan logistik untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar.
Selain itu, proses pemilu di Maros akan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, termasuk pelaksanaan kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024, serta penghitungan suara yang akan dilakukan mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.
Partisipasi 89 anak binaan LPKA Maros dalam Pilkada 2024 bukan hanya mencerminkan penghormatan terhadap hak politik mereka, tetapi juga memperkuat pentingnya pendidikan demokrasi sejak dini. Melalui pengalaman langsung ini, mereka belajar tentang tanggung jawab sebagai warga negara dan bagaimana suara mereka dapat memberikan kontribusi terhadap masa depan bangsa. Ini merupakan langkah positif dalam membentuk generasi muda yang lebih sadar akan peran mereka dalam masyarakat dan negara. BP/CW1
Komentar