Tangerang Selatan, harianbatakpos.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,75 miliar untuk mendukung program seribu sarjana. Program ini ditujukan bagi 1.000 mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun tugas akhir, baik yang berkuliah di Tangsel maupun di luar daerah.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyatakan bahwa bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa asal Tangsel yang sedang menempuh pendidikan di berbagai kota, bahkan di luar negeri, asalkan mereka ber-KTP Tangsel.
“Kampusnya di mana aja, silakan. Kuliahnya di Bandung, di mana saja boleh, asal KTP-nya Tangsel. Kampus luar negeri juga boleh tapi standar uangnya tetap sesuai budget yang ada,” ujar Benyamin dalam keterangannya, Selasa (13/8/2024).
Syarat dan Kriteria Penerima Bantuan
Program ini menyasar mahasiswa yang sedang dalam tahap penyusunan skripsi, berprestasi, dan berasal dari golongan keluarga kurang mampu. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban mahasiswa, khususnya mereka yang menghadapi kesulitan keuangan dalam menyelesaikan pendidikan tinggi.
Benyamin mengungkapkan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya mahasiswa yang terpaksa mengambil pinjaman online (pinjol) demi membiayai semester akhir mereka.
“Saya tebersit, kenapa tidak pemerintah kota juga menggelontorkan sejumlah anggaran untuk membantu teman-teman mahasiswa khususnya untuk tugas-tugas akhir, supaya mereka enggak tanggung gitu kan. Akhirnya lahirlah program seribu sarjana ini,” jelas Benyamin.
Koordinasi dengan Kampus untuk Penggunaan Dana
Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Deden Deni, menambahkan bahwa bantuan pendidikan ini akan dikoordinasikan dengan pihak kampus. Dana bantuan akan ditransfer langsung ke rekening mahasiswa melalui persetujuan kampus untuk memastikan dana tersebut digunakan sesuai kebutuhan pendidikan.
“Teknisnya, uang akan ditransfer ke rekening mahasiswa melalui persetujuan kampus untuk memastikan dana digunakan sesuai kebutuhan mereka di kampusnya,” ucap Deden.
Dengan adanya program ini, Pemkot Tangsel berharap dapat mencegah mahasiswa terjerat pinjaman online dan memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik. Meski demikian, bantuan ini bukan merupakan beasiswa penuh, melainkan bantuan pendidikan yang bersifat khusus untuk tugas akhir.
“Mudah-mudahan program ini berlanjut, meskipun sifatnya bantuan pendidikan, bukan beasiswa penuh,” pungkas Deden.
Komentar