Pengamat IPB, Dwi Andreas Tanggapi Soal Keputusan Bulog Tak Mau Impor Beras

Jakarta-BP: Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan pihaknya tidak akan lagi melakukan impor beras hingga Juni 2019. Hal itu lantaran stok beras yang adadi Gudang Bulog saat ini mencapai 2,4 juta ton.
Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas menilai keputusan tersebut sudah tepat. Menurut Dwi tanpa harus diutarakan Bulog, sudah sangat jelas pemerintah tak perlu impor beras lagi hingga Juni 2019.
"Ya wajar-wajar saja, karena apapun sampai Juni 2018 tidak akan perlu impor, karena kan impor sudah diputuskan," jelasnya, Kamis (20/9).
Menurutnya, impor beras diharapkan mampu digunakan untuk mengintervensi pasar pada puncak-puncak paceklik, dan sudah diputuskan bersama melalui Rapaat Koordinasi Terbatas (Rakortas). Sehingga tidak mungkin lagi dilakukan sebelum Juni 2019.
Ia memperkirakan, hingga akhir tahun nanti stok beras yang dimiliki Bulog bisa mencapai 3 juta ton.
"Beras 3 juta ton tersebut merupakan stok maksimum dan menjadi stok awal Pemerintah untuk tahun depan," jelasnya.
Ia menambahkan, sementara untuk tahun depan, Pemerintah harus melihat kondisi musim yang diperkirakan oleh BMKG.
"Apalagi, BMKG memperkirakan musim hujan mengalami kemunduran. Pasalnya, bila musim hujan mundur, maka masa panen bisa dimulai pada Maret, sementara bila masa hujan normal, panen bisa dimulai pada Februari," tandasnya. (Akurat/JP)
Komentar