Pengangkatan Kepling XIX Tj Mulia Hilir Diduga Curang, Lurah Singkirkan Calon Perempuan

Masta Simanjuntak.

Medan-BP: Pengangkatan Kepala Lingkungan (Kepling) XIX Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli, Zetro Ilmiawan Tarihoran diduga curang. Soalnya, Tarihoran yang diangkat menggantikan Berlawan Napitupulu yang meninggal 19 Desember 2018 lalu, disebut-sebut kurang dikenal bahkan tak disukai warga lingkungan XIX.

Anehnya lagi, Zetro Tarihoran bukan penduduk setempat tapi berdomisili di lingkungan XIX, padahal KTP dan KK yang dimilikinya justru dari di Lingkungan XVII, persisnya di Jalan Aluminium Raya dengan No kk 1271061212130010 , Kelurahan Tanjung Mulia Hilir.

"Warga disini kurang mengenal dia. Kami terkejut kok tiba--tiba Zetro diangkat jadi Kepling sama Lurah dan Camat Medan Deli, Siapa dia rupanya,"aku seorang ibu rumah , warga Lingkungan XIX yang minta namanya dirahasiakan, kepada Wartawan, di Medan, Rabu (13/2).

Ia menilai pengangkatan Zetro sebagai Kepling sudah salah kaprah dan harus ditinjau kembali karena ditenggarai ada kecurangan' antara Lurah Tanjung Mulia Hilir Hendra Saputra dan Camat Medan Deli, Ferry Suhery. Dua petinggi tersebut sepertinya sengaja menempatkan Zetro untuk maksud-maksud tertentu yang ujung-ujungnya membuat masyarakat resah dan protes.

"Nampak kali ada kongkalikong lurah dan camat. Masak si Zetro yang selama ini tak peduli dengan lingkungannya dan masih baru berdomisii di Lingkungan XIX kok mendadak dilantik jadi Kepling. Jelas, Kami tidak terima dan akan tuntut lurah dan camat yang telah mengangkat si Zetro,"ungkapnya geram.

Dia menduga Zetro salah satu Tim Sukses (TS) Landen Marbun dari Partai Nasdem yang kembali mencalokan diri maju dalam Pemilu 2019 untuk ke-empatkalinya.

"Sudah bertahun tahun dia jadi TS nya si Laden Marbun. Untuk jadi Kepling, dia nyata dibeking Landen Marbun sehingga siapapun tak ada yang berani menggoyang apalagi mencopot jabatannya," tudingnya.

Bukan itu saja, pengangkatan Zetro dicurigai tak mendapat restu warga lingkungan XIX sebab sebagian besar warga mengaku tak pernah ada memberikan dukungan untuk melengkapi berkas pencalonannya. "Saya sendiri pun tak ada meneken dukungan sama Zetro jadi calon Kepling, " bebernya.

Seperti nasib yang dialami Masta Simanjuntak, 50, warga lingkungan XIX yang juga istri Berlawan Napitupulu, Kepling lama yang meninggal saat bertugas menjaga tempat pembuangan sampah. Ia mengaku sebagai mantan istri Kepling mau mencalonkan diri untuk menggantikan posisi suaminya.

Berkas pencalonannya sudah dilengkap termasuk dukungan dan tanda tangan warganya yang jumlahnya lebih kurang 300 orang penduduk Lingkungan XIX atau bisa dikatakan hampir 70 persen serta diserahkan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir. Namun kenyataannya, Hendra Saputra Lurah Tanjung Mulia Hilir justru melecehkan dengan alasan tidak bisa dipakai perempuan jadi Kepling. Padahal awalnya, Lurah memberikan lampu hijau pada Masta Simajuntak untuk menggantikan posisi almarhum suaminya tapi malah sebalinya Zetro dikukuhkan diam-diam di Kantor Camat pada 11 Februari 2019.

"Saya betul-betul kecewa. Berkasnya sudah saya serahkan termasuk 300 dukungan warga Lingkungan XIX ke kantor kelurahan . Sedih saya jadinya, sudah suami saya meninggal lurah pun tidak peduli tentang pencalonan, malah saya disuruh bekerja untuk mengelola sampah ,"kata Masta br Simanjuntak menangis terisak-isak.

Pengangkatan Zetro sebagai Kepling dinilai tak masuk akal dan kurang bisa diterima. Buktinya, Warga sempat ricuh dan rame-rame protes di Kantor Camat Medan Deli.Ironisnya, sang camat tak berkomentar apa-apa dan terkesan menyalahkan lurah."Persayaratan dan pemberkasannya, kan, sama lurah. Saya setuju aja, mana tau kalau jadi begini. Saya tak tahu soal ini," kata Camat Medan Deli, seperti yang ditirukan, RMS salah seorang warga.

Di tempat terpisah, Lurah Tanjung Mulia Hilir Hendra Saputra ketika dikonfirmasikan lewat ponsel soal pengangkatan Zetro sebagai Kepling XIX, mengatakan sudah sesuai aturan yang sudah ditetapkan.

"Ada lima calon termasuk perempuan yang mengajukan diri menjadi Kepling sudah diverifikasi berkasnya,"katanya.
Soal ada intervensi pihak luar dan tidak membutuhkan calon Kepling perempuan, Hendra membantah. "Tak ada intervens dan saya tak pernah bilang menolak Keplng perempuan," kilahnya.

Soal Lurah terima duait dari Kepling terpilih, dia mengaku itu tidak benar dan hanya politisir warga.

"Tak benar saya ada terima duit dari pengangkatan Kepling baru ini," jawabnya dengan nada tinggi.

Sementara elemen masyarakat minta Poldasu dan Kejaksaan mengusut tuntas permainan uang dan konspirasi Lurah dan Camat dalam pemilihan Kepling Lingkungan XIX Kel Tanjung Mulia Hilir.

"Kita minta Poldasu dan Kejaksaan mengusut tuntas kasus ini,"pinta tokoh masyarakat yang mengaku rajin mengikuti perkembangan kasus ini. (BP/EI)

Penulis:

Baca Juga