Penyakit Ginjal Kronis: Tantangan bagi Pengidap Diabetes Tipe 2 dan Solusinya

Medan, HarianBatakpos.com - Kadar gula darah yang terus menerus tinggi pada pengidap diabetes tipe 2 dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk penyakit ginjal kronis (PGK). Menurut dr. Tunggul D. Situmorang Sp.PD-KGH, pengidap diabetes berisiko tiga kali lipat mengalami PGK. "Di tahun 2021 ada 190 juta orang dewasa pasien PGK dengan diabetes melitus," jelasnya. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga fungsi ginjal pada pasien diabetes tipe 2.
Penyakit Ginjal Kronis dan Gejalanya
Penyakit ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan sering kali tidak menimbulkan gejala spesifik, sehingga banyak pasien yang terlambat menyadarinya. Menurut dr. Tunggul, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti produksi urine yang berkurang, pembengkakan kulit, dan adanya darah dalam urine. "Harus diingat kalau PGK sebagian besar tidak bergejala. Kalau sudah ada gejala berarti sudah tahap akhir," ungkapnya.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah perburukan kondisi ginjal. Pemeriksaan urine dan darah dapat dilakukan untuk mengetahui adanya kebocoran protein dan kadar ureum serta kreatinin.
Upaya Memperlambat Perburukan Ginjal
Sekitar 80 persen kasus PGK dapat dicegah atau diperlambat dengan intervensi yang tepat. Pengendalian faktor risiko seperti tekanan darah dan kadar gula darah sangat penting. "Ada tiga faktor yang mendorong perburukan kondisi ginjal, yaitu peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan inflamasi," kata dr. Tunggul.
Obat inovatif terbaru dari Bayer, Finerenone, dapat membantu dalam mengendalikan inflamasi dan kerusakan ginjal. Meskipun obat ini telah disetujui oleh Badan POM, sayangnya, belum ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang PGK dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pasien diabetes tipe 2 dapat menjaga fungsi ginjal mereka dan mencegah komplikasi lebih lanjut, dikutip dari kompas.com.
Komentar