Peresmian Tugu dan Makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan Mempererat Persaudaraan

Tugu Dan Makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan.

Tobasa-BP : Dibutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan pembangunan Tugu dan Makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan di Desa Matio, Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dan saat ini merupakan pesta puncak Peresmian Tugu dan Makam, Sabtu, (09/11/2019).

Dimana latar belakang Tugu dan Makam itu dibangun yakni untuk mempererat kesatuan dan persatuan seluruh keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan di seluruh Indonesia bahkan di berbagai belahan Dunia.

Tugu dan Makam itu sendiri dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 2 ribu meter persegi dengan biaya kurang lebih 1 milyar rupiah sampai acara pesta.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Pembangunan makam, Jhonson Panjaitan didampingi para saudara seketurunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan seperti Oscar, Dahali, Jintar, Brigjen Jhon Turman di lokasi peresmian pada Jumat kemarin.

Disaksikan Tulang (Paman) marga Hutapea dari Laguboti dan Hula Hula Simorangkir dari Tarutung, para keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan mengharap dengan dibangunnya Tugu dan Makam itu dapat semakin mempererat rasa persaudaraan diantara mereka.

Pesta yang dilaksanakan pada hari pertama, yakni Jumat, 08/11 kemarin tampak dihadiri 800 an orang yang semuanya merupakan keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan.

Selain itu, panitia pesta juga dengan sengaja turut mengundang unsur pemerintahan setempat seperti Kepala Desa Matio serta para perangkatnya.

"Salah satu tujuan pembangunan ini, agar kelak para anak anak kami tetap bersatu untuk melakukan hal-hal yang terbaik demi kemajuan keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dimanapun berada," jelas Jhonson.

Terkait pesta makam itu, Kepala Desa Matio, Rabin Panjaitan mengaku turut merasa bangga.

"Cukup lama kami menunggu makam leluhur kami dipugar, sekaranglah saatnya," sebut Rabin yang juga keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan.

Rangkaian acara pada hari pertama itu yakni prosesi menggali tulang belulang leluhur yakni Mangisi boru Simorangkir dan suaminya Lundu Nipahu Panjaitan, dilanjutkan dengan memasukkan tulang belulang tersebut ke dalam Makam yang baru.

Selanjutnya, segenap keturunan Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan melakukan rapat akbar yang disebut Martabat dan dilanjutkan dengan manortor sebagai pertanda awal dimulainya kegiatan peresmian yang disebut menaikkan Ogung Sabangunan.

"Acara puncak peresmian makam akan dilaksanakan saat ini Sabtu 09/11 dan pada saat ini segenap keturunan Silundu Nipahu ada berjumlah 2000 orang yang hadir," pungkas Jhonson mengakhiri. (JP/BP)

Penulis: -

Baca Juga