Peringati HUT RI ke 73, Menteri Susi Akan Lakukan Aksi Nasional “Menghadap Laut”

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Organisasi Pandu Laut Nusantara

JAKARTA-BP: Dalam rangka memeriahkan HUT ke-73 RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama organisasi Pandu Laut Nusantara akan melakukan aksi nasional “Menghadap Laut”, yakni bersih-bersih pantai di 73 titik perairan Indonesia secara serentak pada 19 Agustus 2018 mendatang.

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada wartawan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (13/8). Hadir dalam acara itu aktivis Pandu Laut Nusantara Akhadi Wira Satriaji (Kaka Slank) bersama istri, Natascha istri Ridho Slank, Ony Serojawati, Direktur Diet Kantong Plastik Tiza Mafira, dan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi,

Dikatakan pemilihan 73 titik terinspirasi dari peringatan kemerdekaan ke-73 RI. Meskipun demikian, gerakan “Menghadap Laut” tak dibatasi pada 73 titik itu saja. “Siapapun bebas untuk mendaftar dan membentuk titik lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Susi sambil menambahkan saat ini bahkan sudah ada 100 lebih titik yang didaftarkan.

Menurut Susi, kegiatan ini juga tak harus di laut, bisa juga dilakukan di sungai, danau, dan perairan lainnya. “Kita menghadap laut (danau, sungai, dan perairan lainnya) untuk menunjukkan cinta dan kesediaan untuk menjaga dan merawat wilayah perairan Indonesia yaitu dengan mengambil, memungut, dan mengamankan sampah-sampah yang ada di depan kita, terutama sampah plastik, dan sampah-sampah yang tidak bisa di-recycle oleh alam,” kata Susi.

Untuk itu dia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta “Menghadap Laut” sebagai bentuk kecintaan dan loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Anak muda, orang tua, anak-anak milenial, semua harus bahu-menahu menjaga laut dan perairan Indonesia

Disebutkan kegiatan “Menghadap Laut” ini rencananya dimulai serentak pada pukul 13.00 WIB atau pukul 14.00 dan 15.00 untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur di titik-titik yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Pada hari puncak nanti, dia akan mengomandoi langsung aksi bersih pantai dari Bitung, Sulawesi Utara, sedangkan Kaka Slank dari Pantai Losari, Makassar Sulawesi Selatan. Adapun titik-titik lainnya juga akan dipimpin langsung publik figur yang tergabung dalam Pandu Laut Nusantara untuk menjaring massa.

Bukan Pembuangan Sampah
Disebutkan melalui kegiatan ini organisasi Pandu Laut Nusantara yang menggandeng kelompok masyarakat pencinta laut ingin menyadarkan masyarakat bahwa laut bukanlah tempat pembuangan sampah. Perlu diketahui, sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik.

Berdasarkan data World Economic Forum 2016, dari seluruh plastik yang dihasilkan tersebut, hanya sekitar 2% yang didaur ulang secara efektif, 14% didaur ulang, 14% dibakar, 4% menumpuk di TPA/TPS, dan 32% lainnya mengotori lingkungan.

Indonesia saat ini menempati peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan. Apabila tidak segera ditanggulangi, World Economic Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di laut dibandingkan ikan.

Hal ini tak berlebihan mengingat riset yang dilakukan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin telah menemukan bahwa sepertiga sampel ikan yang ditangkap di daerah Timur Indonesia mengandung mikro plastik. Bahkan, mikro plastik telah terkandung dalam hampir semua air keran di seluruh dunia.

“Bagaimana kita akan menuju komitmen Indonesia untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut tahun 2025, kalau kita tidak mulai dari sekarang untuk membersihkan wilayah pantai-pantai dan pesisir. Maka dengan ini saya mengimbau semua bangsa Indonesia, rakyat Indonesia, anak-anak muda Indonesia yang menginginkan Indonesia menjadi poros maritim dunia dan laut jadi masa depan bangsa untuk bersama-sama Pandu Laut menghadap ke laut pada tanggal 19 Agustus 2018,” imbau Susi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyebutkan, pihaknya akan menyiapkan fasilitas darat untuk mengangkut sampah yang berhasil dikumpulkan ke titik-titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau satu titik dapat 1 ton, berarti terkumpul 73 ton. Tapi sepertinya akan lebih dari 1 ton dari masing-masing titik,” ujar Brahmantya.

Guna penanggulangan sampah yang berhasil dikumpulkan, Pandu Laut Nusantara juga akan berkerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat dan industri-industri daur ulang, serta pihak-pihak yang memahami dengan baik penanganannya.

Mindset anak-anak setiap tahun di-recharge sehingga tidak boleh membuang sampah sembarangan, dan kita punya acara setiap tahunnya untuk mengingatkannya,” imbuh Brahmantya.
Pada kesempatan yang sama, Kaka Slank juga mengajak masyarakat untuk mulai meninggalkan penggunaan sedotan dan botol minuman sekali pakai. Menurutnya, hal ini adalah sikap pribadi yang terlihat kecil namun sangat berarti bagi kelestarian lingkungan.

Bagi masyarakat yang berminat bergabung menjadi anggota Pandu Laut Nusantara dan menjadi volunteer kegiatan “Menghadap Laut”, silakan mengakses laman www.pandulaut.org, kemudian klik gabung dan mengisi biodata.

Sumber: Suara Pembaharuan (ES)

Penulis:

Baca Juga