Pernikahan Unik Agus Difabel: Keris Sebagai Simbol Cinta

pernikahan secara adat (Lambeturah.co.id)
pernikahan secara adat (Lambeturah.co.id)

Medan,  HarianBatakpos.com -  Di tengah situasi yang tidak biasa, I Wayan Agus Suwartama, seorang pria difabel, secara resmi melepas masa lajangnya meskipun terkurung di balik jeruji besi. Pernikahan ini pun menjadi sorotan karena prosesnya yang unik, di mana Agus tidak hadir secara fisik dan diwakili oleh keris. Hal ini menunjukkan bahwa cinta dan komitmen dapat melampaui batasan fisik dan hukum, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Proses pernikahan Agus dan Ni Luh Nopianti diadakan dengan perwakilan keris yang dibungkus kain putih. Pengacara Agus, Ainuddin, menjelaskan bahwa pernikahan ini tetap sah dalam tradisi Hindu meskipun Agus sedang menjalani proses hukum. "Sebelum Agus ditimpa dengan kasus ini, rencananya memang akan dilangsungkan pernikahan," ungkap Ainuddin.

Keberadaan keris sebagai simbol pernikahan menunjukkan kekuatan spiritual dan tradisi yang dipegang teguh oleh pasangan ini. Menurut Ainuddin, "Keris inilah yang katanya dibungkus dengan warna putih, kemudian dibawa, diarak, disaksikan oleh pedanda, tokoh agama, dan keluarga kedua belah pihak." Ini menjadi momen penting, di mana meskipun Agus tidak dapat hadir, ikatan antara keduanya tetap kuat, dikutip dari Lambeturah.co.id.

Meskipun pernikahan ini telah dilangsungkan, Agus masih menunggu vonis hakim terkait kasus pelecehan seksual yang membelitnya. Ainuddin menekankan bahwa pernikahan tidak menghalangi proses hukum yang sedang berjalan. "Kalau (Agus) divonis bebas, dia harus keluar. Kalau bersalah, harus menunggu bebas," tambahnya.

Pernikahan ini diharapkan menjadi awal kehidupan baru yang penuh berkah bagi pasangan tersebut. "Semoga pernikahan ini menjadi awal kehidupan baru yang penuh berkah dan sang suami segera kembali untuk merajut kebahagiaan bersama," pungkas Ainuddin.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra

Baca Juga