Jakarta-BP: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Haul Gus Dur yang ke-9 dan Pembekalan Caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
Menurut Jokowi ada banyak nilai-nilai yang bisa diambil dari mantan presiden ke-3, KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur terutama di tahun politik. Diantara nilai-nilai itu antara lain, nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan, nilai-nilai keagamaan, serta nilai-nilai anti diskriminasi, dan lainnya.
“Ya kita harus dalam berpoilitik berdemokrasi. Nilai-nilai tata krama itu harus dikedepankan, sopan santun dalam berpolitik itu dikedepankan,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, dalam berpolitik jangan sampai sopan santun hilang hanya karena berbeda dalam menentukan pilihan di Pemilu 2019.
“Jangan sampai sopan santun itu hilang gara gara perbedaan pilihan, keinginan untuk menang tabrak sana tabrak sini. Saya kira bukan itu tata krama Indonesia,” terangnya.
Ia juga mengatakan, dalam bertata krama tidak boleh menyebarkan isu-isu yang tidak benar (hoaks). Hanya demi kepentingan politik semata, Jokowi berharap nilai-nilai sopan santun jangan sampai dilupakan.
“Artinya kembali lagi. Artinya isu-isu seperti tadi dikembangkan untuk kepentingan politik sesaat yang kembali lagi itu tata krama sopan santun,” pungkasnya.
Dalam acara ini ini Ketua Umum PKB turut memperkenalkan salam baru PKB yakni “Saya Agamis Saya Nasionalis, Saya Nasionalis Saya Agamis” untuk mendorong persatuan bangsa.
Cak Imin mengatakan PKB bertekad menyumbangkan minimum 25 juta suara bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Menurut Cak Imin, target tersebut realistis karena pada Pilpres 2014 lalu, PKB telah memiliki modal 11 juta suara pemilih Jokowi dari kalangan internal partai, NU, dan pesantren.
(Akurat) BP/JP
Komentar