PKS Klaim Posisi Wagub DKI Diprioritaskan Untuk Kadernya

JAKARTA-BP: PKS menyatakan memiliki hak prioritas untuk menyiapkan kadernya mengisi kursi Wakil Gubernur DKI yang ditinggal Sandiaga Uno demi berlaga di Pilpres 2019 sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Sinyalemen itu muncul dari pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan kadernya bakal menggantikan Sandi di DKI.

"Tentu mereka memberikan hak prioritas kepada PKS untuk menjadi wagub," kata Sohibul, di Jakarta, Jumat (10/8).

Sohibul memastikan bakal membahas hal tersebut dengan Gerindra pada pekan depan. Dia juga tidak membeberkan siapa kader potensial PKS yang bakal disodorkan sebagai Cagub DKI.

"Secara aturan yang bisa ganti Pak Sandi itu kan dari PKS dan Gerindra, karena dulu yang ngusung dari dua partai itu. Jadi nanti akan diusung oleh dari PKS dan Gerindra," ungkapnya.

Pasal 26 ayat 6 dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah mengatur ketentuan mekanisme pergantian wagub yang berasal dari parpol akibat meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, ditentukan oleh parpol pengusung yang menyerahkan dua nama untuk dipilih melalui rapat paripurna DPRD.

Sandiaga memilih mundur dari jabatan Wagub DKI kendati terdapat opsi cuti. Sewaktu deklarasi cawapres, Prabowo menyebut mundurnya Sandi merupakan bentuk pengorbanan. Bahkan, agar dapat diterima seluruh parpol koalisi, Sandi juga mundur dari keanggotaan Partai Gerindra.

Selain Sohibul, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya wajar jika PKS mendapat kursi Wagub DKI karena telah kehilangan posisi capres-cawapres."Saya pikir wajar juga karena kalau Gerindrai dapat posisi capres dan cawapres, PKS bisa saja dapat posisi wagub," kata mantan Mensos itu.

Salim membenarkan salah satu kader PKS  yang disiapkan adalah Mardani Ali Sera yang menjabat Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi saat Pilgub DKI dan pernah digadang-gadang sebagai cagub DKI.

Sedangkan Mardani ketika dikonfirmasi mengenai itu tidak mau banyak memberi pernyataan karena masih fokus mengikuti tahapan persyaratan pendaftaran capres-cawapres Prabowo-Sandi.

Gubernur DKI Anies Baswedan juga belum mau memikirkan siapa sosok pengganti Sandi, karena lebih memilih menunggu proses pasangan Prabowo-Sandi ditetapkan sebagai capres-cawapres oleh KPU ketimbang memikirkan figur Wagub DKI pendampingnya hingga 2022 mendatang, "Nanti sehabis itu selesai baru kita berbicara pergantian," katanya.

Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik mengungkapkan, pihaknya juga bakal mengusulkan nama pengganti Sandi. Dirinya bahkan siap mengusulkan dirinya sendiri sebagai DKI 2. Sebab, dari Gerindra, Taufik santer dikabarkan bakal naik ke eksekutif setelah gagal dalam pencalegan di KPU.

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengaku bakal berkonsultasi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) untuk penggantian Sandi. Sebab, DPRD harus melakukan pengumuman terlebih dahulu sesuai dengan peraturan yang ada.

"Kita konsultasikan dulu ke Kemendagri, karena DPRD kan harus melakukan pengumuman. Dari peraturan harus partai pengusung yang mengajukan nama pengganti. Senin saya akan konsultasikan," ujarnya.

Sumber: Suara Pembaharuan (ES)

Penulis:

Baca Juga