PLN Menggandeng Mahasiswa Pecinta Alam Untuk Menerangi Papua

Jakarta-BP: PT PLN (Persero) melibatkan mahasiswa pencinta alam (mapala) dari 5 perguruan tinggi negeri, TNI dan LAPAN, untuk melakukan pemetaan potensi energi dan kebutuhan listrik di wilayah Papua dan Papua Barat.
Direktur Human Capital Management PT PLN, Muhammad Ali mengatakan, pemerintah telah menargetkan seluruh desa di Papua mendapatkan aliran listrik pada 2019. Tetapi PLN tidak bisa sendiri untuk mewujudkannya.
Oleh Karena itu, PLN menggandeng berbagai pihak untuk bisa mewujudkannya salah satunya adalah mapala dari 5 universitas negeri. Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Cenderawasih, Univeritas Gajahmada, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Kita tahu bahwa pemerintah menargetkan Papua terang pada 2019. Jika PLN bekerja sendiri maka target itu akan lewat. Oleh sebab itu kami libatkan sebanyak mungkin komponen bangsa yang ada dalam hal ini rekan mahasiswa," kata Ali, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (27/7)
Sebanyak 165 orang mapala dan 100 anggota TNI AD akan melakukan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan, maupun sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan 1 kabupaten di Papua Barat.
"Para Mapala ini akan berangkat ke Papua bersama 130 pegawai PLN yang menjadi relawan. Tugas para relawan nanti adalah membantu pelaksanaan survei listrik yang dilakukan oleh para mahasiswa," lanjut Ali.
Para peserta akan diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data pengindraan jauh dari LAPAN.Keberangkatan para peserta Ekspedisi Papua Terang akan dilaksanakan pada 28 Juli 2018.
"Peran serta adik-adik ini sangat luar biasa untuk melistrik sodara kita di sana," ujarnya.
Sebelumnya, PLN menargetkan 1.200 desa di wilayah Papua dan Papua Barat sudah menikmati aliran listrik sampai akhir 2019. Untuk mewujudkan target tersebut, PLN mengaku tidak mudah.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik mengatakan, secara total, ada hampir 4.000 desa di Papua dan Papua Barat yang belum mendapatkan akses listrik. Namun, bersama Kementerian ESDM, PLN terus berupaya memperkecil jumlah desa tersebut.(BP/JP)
Komentar