Poin-Poin di Debat Perdana Pilgub Sumatera Utara 2024

Medan, HarianBatakpos.com - Debat perdana yang mempertemukan pasangan nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, dan pasangan nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, pada Pilgub Sumatera Utara 2024 telah digelar di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10) malam. Tema yang diangkat dalam debat perdana Sumut kali ini adalah pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara ini, sembilan panelis terlibat, termasuk Nispul Khair, Hatta Ridho, dan Dadang Darmawan Pasaribu. Pasangan Bobby-Surya diusung oleh 10 partai politik, di antaranya Gerindra, Golkar, dan Demokrat, sementara pasangan Edy-Sagala didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gelora.
Bobby, yang merupakan mantan Wali Kota Medan dan menantu Presiden Joko Widodo, bersama Surya, mantan Bupati Asahan, berusaha memaparkan visi-misi mereka. Namun, mereka mengalami kendala waktu saat menyampaikan visi-misi, dengan keduanya kehabisan waktu meskipun sudah diberikan tiga menit.
Sorotan Debat Perdana Pilgub Sumut
Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution saling menjawab mengenai langkah untuk meningkatkan angka partisipasi murni (APM) SMA di Sumut. Edy menjelaskan bahwa selama masa jabatannya sebagai Gubernur, ia telah membangun 24 SMA dan SMK serta memprioritaskan anggaran pendidikan dalam APBD.
"Saya hanya mampu menyiapkan 24 SMA/SMK. APM ini sangat penting, dan sudah meningkat 0,68 persen," ujar Edy. Sementara Bobby mengungkapkan bahwa ada dua masalah utama terkait rendahnya APM SMA, yaitu kutipan biaya pendidikan dan kebiasaan siswa untuk langsung bekerja setelah SMP.
Momen menarik terjadi ketika pendukung Edy Rahmayadi mulai meneriakkan yel-yel untuk menyindir pasangan Bobby-Surya saat Bobby menjawab pertanyaan mengenai sebaran dokter spesialis di daerah. Hal ini menambah tensi dalam debat yang sudah berlangsung dinamis.
Bobby juga mengajukan pertanyaan mengenai kebijakan Edy dalam membeli lahan Medan Club, menegaskan bahwa Sumut seharusnya dapat memenuhi Universal Health Coverage (UHC) dengan lebih baik. "Kenapa memilih beli eks Medan Club senilai Rp400 miliar, sedangkan masyarakat belum bisa berobat dengan KTP?" tegas Bobby.
Edy pun membalas dengan memprotes penggunaan singkatan oleh Bobby, yang dinilai tidak sesuai dengan aturan debat. "UHC itu adalah penerapan nasional untuk atasi BPJS," katanya.
Debat diakhiri dengan saling serang antara kedua calon wakil gubernur mengenai kondisi jalan di Kabupaten Asahan, menegaskan pentingnya infrastruktur untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Komentar