Polisi Akan Tindak Tegas Penyebar Isu SARA Terkait Kasus Tabrak Pemotor

SURAKARTA-BP: Kasus pembunuhan dengan menabrakkan mobil Mercedes-Benz di Solo, Rabu (22/8), mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (24/8) pagi, ratusan warga ikut mendatangi lokasi di Jalan KS Tubun, Manahan Solo.

Tindakan semena-mena pengemudi Mercy, Iwan Adranacus yang dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke sepeda motor Eko Prasetio, memicu kemarahan warga. Bahkan seusai olah TKP, ratusan warga terlihat berkerumun di pagar timur Mapolresta Surakarta.

"Saya penasaran, ingin lihat wajahnya (tersangka) seperti apa. Kok enggak punya perikemanusiaan. Sangat sadis dan kejam, apa enggak mikir dia?" ujar Surati, warga Sukoharjo, yang ikut mendatangi Mapolresta Surakarta.

Tindakan keji yang dilakukan bos sebuah pabrik cat di Karanganyar itu juga disinyalir memicu isu SARA tak hanya di masyarakat, namun juga melalui media sosial. Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk, kepolisian berjanji akan melakukan tindakan tegas.

Pernyataan tersebut dikemukakan Wakapolda Jawa Tengah, Brigjend Pol Ahmad Lutfi, di Mapolresta Surakarta. Mantan Kapolresta Surakarta itu meminta seluruh warga Solo dan sekitarnya untuk menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu SARA yang beredar di masyarakat maupun Medsos. Serahkan semuanya kepada kepolisian, Polresta Surakarta," ucapnya.

"Kami akan menindak tegas oknum yang sengaja menyebarkan isu-isu yang tidak benar melalui medsos dan menyangkut SARA," tandasnya.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo membenarkan, jika saat ini ada beberapa akun medsos yang teridentifikasi menyebarkan isu tidak benar. Namun demikian, pihaknya akan lebih fokus pada penanganan kasus pembunuhan tersebut. Karena, lanjut dia, ada tim kusus yang menangani terkait medsos.

"Kalau isu di medsos sudah ada tim yang menangani sendiri. Memang sejak muncul kasus penabrakan ini, tidak sedikit oknum yang mempolitisasinya. Bahkan ada yang sudah menyebarkan isu SARA," katanya.

Sumber: Merdeka (ES)

Penulis:

Baca Juga