Polisi Bongkar Sindikat Penjualan Bayi Lewat TikTok di Riau

Pekanbaru, HarianBatakpos.com - Polisi di Pekanbaru berhasil membongkar sindikat penjualan bayi melalui media sosial TikTok. Kasus ini menjadi sorotan karena orang tua kandung bayi terpaksa menjual anak mereka akibat desakan ekonomi. Sindikat ini melibatkan enam pelaku yang sudah beberapa kali menawarkan bayi untuk diadopsi melalui TikTok.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, mengungkapkan bahwa ibu kandung bayi akhirnya datang setelah keenam pelaku ditangkap. Saat ini, orang tua bayi tersebut masih dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
"Orang tua bayi, dalam hal ini ibunya telah datang. Sedang kami mintai keterangan," ujar Kompol Bery, Senin (20/1/2025).
Modus Sindikat Penjualan Bayi di TikTok
Menurut keterangan Kompol Bery, orang tua bayi tega menyerahkan anaknya karena didatangi pelaku langsung ke rumah. Salah satu pelaku meyakinkan mereka dengan alasan ada keluarga yang ingin mengadopsi bayi karena telah lama tak memiliki keturunan.
"Alasannya ada keluarga salah satu dari pelaku yang ingin anak adopsi. Jadi sudah 10 tahun belum punya keturunan, didatangi orang tua si bayi ini," jelasnya.
Orang tua bayi yang tidak mencurigai niat buruk para pelaku akhirnya menyerahkan bayi tersebut. Apalagi, mereka sedang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit dan tidak memiliki biaya persalinan.
Sebagai bagian dari modus operandi, pelaku memberikan uang sebesar Rp 12 juta kepada orang tua bayi sebagai biaya persalinan. Hingga kini, total uang yang diterima keluarga bayi tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Orang tua terima sampai saat ini Rp 12 juta. Lebih detail nanti kami sampaikan karena baru datang," tambah Bery.
Sindikat Penjualan Bayi Sudah Berulang Kali Beraksi
Polisi mengungkap bahwa keenam pelaku, yakni EJH (46), AT (22), TH (31), ZK (45), JB (24), dan SP (37), memiliki peran masing-masing dalam sindikat ini. Salah satu pelaku bahkan diminta berpura-pura menjadi orang tua kandung bayi berusia empat hari tersebut.
Tidak hanya sekali, sindikat ini sudah beberapa kali menjual bayi dengan modus menawarkan adopsi. TikTok menjadi platform utama mereka untuk mencari orang tua angkat yang bersedia mengadopsi bayi.
"Alasan sementara masalah ekonomi. Ini masih terus kami dalami," ujar Bery saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru.
Kasus penjualan bayi ini tidak hanya menyoroti kejahatan perdagangan manusia tetapi juga dampak dari masalah ekonomi yang mendorong orang tua melakukan tindakan putus asa. Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan lebih luas.
Komentar