Sejarah
Beranda » Berita » Polonia: Jejak Sejarah Hubungan Indonesia-Polandia di Medan

Polonia: Jejak Sejarah Hubungan Indonesia-Polandia di Medan

Masyarakat melintas di depan Vila Polonia di Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/4/2024). Kawasan Polonia akrab bagi warga Medan, tetapi tidak banyak yang tahu sejarahnya.

Harianbatakpos.com : Nama Polonia sangat akrab di telinga warga Kota Medan, Sumatera Utara. Polonia tidak hanya menjadi nama kecamatan, tetapi juga nama hotel, restoran, pusat bisnis, hingga perumahan. Polonia memiliki sejarah penting yang menandai hubungan Indonesia-Polandia sejak tahun 1872. Nama Polonia, yang artinya diaspora Polandia, telah bertahan lebih dari 150 tahun.

Asal Usul dan Sejarah Polonia

Kawasan Polonia awalnya adalah konsesi perkebunan seluas 1.100 hektar yang diberikan oleh Sultan Deli kepada investor dari Polandia bernama Ludwik Michalsky. Lahan tersebut kemudian dikembangkan menjadi perkebunan tembakau, sebuah komoditas yang sangat berharga di dunia saat itu. Polonia pun menjadi bagian penting dalam sejarah pembangunan Medan sebagai sebuah kota internasional.

Untuk menelusuri jejak sejarah Polandia di Sumatera Utara, Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska, melakukan serangkaian kunjungan ke Medan. Dalam puncak kunjungannya, Beata menghadiri seminar bertajuk “Hubungan Polandia dan Medan-Sumatera Utara Abad Ke-19 dan Awal Abad Ke-20” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) pada 25 April 2024.

Sejarah Hari Bank Indonesia 5 Juli, Tonggak Kedaulatan Moneter RI

Budi Agustono, Guru Besar Ilmu Sejarah USU, menuturkan bahwa Medan telah menjadi kota kosmopolitan sejak pembukaan perkebunan tembakau di wilayah Sumatera Timur. Pembukaan perkebunan skala besar ini dilakukan oleh Jacob Nienhuys, seorang pedagang tembakau Belanda yang datang ke Labuhan Deli pada 1863. Medan kemudian menjadi kota internasional yang dikunjungi dan dihuni oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia.

Perusahaan dagang Belanda, Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), juga tertarik dengan kualitas dan profitabilitas perkebunan yang didirikan Nienhuys. NHM membentuk perusahaan baru bernama Deli Maatschappij, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan tembakau terbesar dan terpenting di kawasan Asia Tenggara. Pemodal besar dari Polandia, Ludwik Michalsky, kemudian datang ke Medan dan pada tahun 1869 diberi konsesi tanah seluas 1.100 hektar oleh Sultan Deli.

Perkembangan dan Pengaruh Polonia

Kawasan konsesi yang sangat subur ini kemudian ditanami tembakau dan poplar (tanaman penghasil kapas). Michalsky menamai konsesinya Perkebunan Polonia pada tahun 1872, yang sekarang menjadi Kecamatan Medan Polonia. Selama 12 tahun, Michalsky bekerja sama dengan Deli Maatschappij untuk menjalankan usahanya. Namun, pada tahun 1884, Michalsky menutup usaha perkebunan dan peternakan di Sumatera Timur beberapa tahun sebelum krisis tembakau melanda.

Krisis industri tembakau terjadi karena harga tembakau yang terjun bebas sangat dalam pada tahun 1888 hingga 1890. Michalsky menutup usahanya meskipun masa kontrak konsesinya masih cukup lama, yakni hingga 14 Desember 1944. Dia memindahkan hak konsesi Polonia kepada perusahaan Langkat Association dan kemudian kembali ke Eropa.

Mengungkap Fakta Tersembunyi di Balik Hari Kemerdekaan Indonesia

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *