Prediksi Harga Bitcoin Naik ke $70.000, Analis Thielen Soroti Faktor Pendorongnya

Prediksi Harga Bitcoin Naik ke $70.000, Analis Thielen Soroti Faktor Pendorongnya
Prediksi Harga Bitcoin Naik ke $70.000, Analis Thielen Soroti Faktor Pendorongnya

Medan, HarianBatakpos.com - Analis terkenal Markus Thielen, pendiri perusahaan analitik terkemuka 10X Research, memprediksi bahwa harga Bitcoin akan mencapai $70.000 atau setara dengan Rp1.058.739.500 dalam beberapa minggu mendatang. Prediksi ini menunjukkan optimisme yang tinggi di kalangan investor dan pelaku pasar kripto, terutama menjelang akhir tahun.

Thielen juga menyebutkan bahwa Bitcoin bisa melampaui harga tertinggi sepanjang masa atau ATH (All-time high) sebelumnya, yaitu $73.000 (Rp1.104.114.050) pada Oktober 2024. Optimisme ini didasarkan pada beberapa faktor yang mendukung, termasuk peningkatan likuiditas stablecoin dan kebijakan moneter yang lebih lunak dari China.

Dalam pembaruan pasar terbarunya, Thielen memprediksi bahwa harga Bitcoin akan mencapai $70.000 (Rp1.058.739.500) dalam dua minggu ke depan dan kemudian meraih ATH baru pada akhir Oktober. Ia menunjukkan bahwa Bitcoin telah berhasil menembus harga $65.000 (Rp983.115.250), yang menandakan berakhirnya tren penurunan dan membuka jalan bagi reli harga ke atas. Grafik yang disajikan oleh Thielen menunjukkan bahwa harga Bitcoin bisa melonjak hingga $75.000 (Rp1.134.363.750) dalam reli yang diprediksi ini.

Thielen menekankan pentingnya peningkatan likuiditas stablecoin, di mana beberapa penerbit seperti Tether dan Circle telah menerbitkan stablecoin senilai hampir $10 miliar sejak pertemuan FOMC pada 31 Juli. Hal ini menjadi indikasi bahwa para pelaku besar di pasar mulai memasuki ruang kripto, sehingga dapat memicu lonjakan harga Bitcoin.

Dampak Kebijakan China Terhadap Reli Bitcoin

Lebih lanjut, Thielen juga menyoroti bagaimana sejarah China dengan Bitcoin dan stimulus ekonomi baru-baru ini dari negara tersebut bisa menjadi pendorong reli harga Bitcoin. Saat ini, 55% Bitcoin yang ditambang berasal dari pool penambangan di China. Pada tahun 2014, China pernah mendominasi 90% dari perdagangan Bitcoin global. Thielen mengungkapkan bahwa para eksportir China pernah menggunakan faktur berlebih untuk mengalihkan miliaran dolar ke dalam Bitcoin pada tahun 2013, yang memicu reli besar.

Stimulus ekonomi senilai $278 miliar dari China dapat menyebabkan aliran modal yang signifikan ke pasar kripto, termasuk Bitcoin. Thielen menyebutkan bahwa peningkatan likuiditas global dapat memicu reli parabolik untuk BTC dan kripto lainnya. Selain itu, ada spekulasi bahwa jika Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS, dia bisa menekan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, yang akan memperpanjang reli kripto hingga tahun depan.

Dominasi Bitcoin di Pasar Kripto Terancam

Meskipun Bitcoin diprediksi akan terus reli, Thielen memperingatkan bahwa dominasi Bitcoin di pasar kripto mungkin terancam. Dominasi Bitcoin telah menurun sejak pertemuan FOMC minggu lalu, ketika The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Aktivitas gas fee Ethereum melonjak seiring meningkatnya aktivitas altcoin di pasar kripto.

Jika The Fed tetap terbuka untuk memotong suku bunga lebih lanjut, Thielen memprediksi bahwa tren ini akan terus berlanjut, dengan altcoin mungkin mengambil lebih banyak pangsa pasar dari Bitcoin. The Fed sudah menyarankan adanya kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun ini.

Penulis: Affif Dwi As'ari

Baca Juga