Premanisme di Jawa Barat: Dedi Mulyadi Minta Tindakan Tegas

Suhada alias jagoan Cikiwul
Suhada alias jagoan Cikiwul

Medan,  HarianBatakpos.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini meminta kepolisian untuk menindak tegas Suhada alias "Jagoan Cikiwul" atas perbuatannya yang meminta tunjangan hari raya (THR) dari sebuah perusahaan di Bantargebang, Kota Bekasi. Permintaan ini dilatarbelakangi oleh tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat. Dedi menekankan pentingnya penegakan hukum untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Jawa Barat.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Dedi menyatakan, "Kasus yang di Kota Bekasi juga saya sudah meminta untuk segera dilakukan penindakan tegas." Tindakan yang diambil oleh Suhada, yang merupakan anggota organisasi masyarakat, tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi masyarakat sekitar. Dedi mengapresiasi keberanian sekuriti perusahaan yang melawan tindakan Suhada dan berusaha melindungi pemilik perusahaan, dilansir dari Kompas.com.

Dedi menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi premanisme di Jawa Barat. "Orang-orang yang hidupnya hanya menggantungkan diri dari tindakan-tindakan intimidatif... tidak akan mendapat tempat di wilayah Provinsi Jawa Barat," imbuhnya. Ini merupakan langkah penting untuk mengembalikan rasa aman dan damai di masyarakat.

Suhada ditangkap setelah pelariannya ke Sukabumi, dan tindakan kepolisian ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Penangkapan ini menunjukkan bahwa tindakan premanisme tidak akan ditoleransi. Masyarakat diimbau untuk melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan dan berpotensi merugikan.

Sebagai penutup, tindakan tegas dari pemerintah dan kepolisian diharapkan dapat mengurangi prevalensi premanisme di wilayah Jawa Barat. Dengan demikian, masyarakat dapat hidup dalam suasana yang lebih aman, tertib, dan bahagia.

Penulis:

Baca Juga