Psikosis dan Depresi: Mengapa Bisikan Gaib Bisa Berbahaya?
Medan, HarianBatakpos.com - Kasus pembunuhan di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, yang melibatkan seorang anak berusia 14 tahun, menarik perhatian publik.
Anak tersebut, yang dikenal dengan inisial MAS, membunuh ayahnya dan neneknya serta berusaha melukai ibunya. Menurut pengakuan MAS, ia mendapatkan bisikan yang mendorong tindakannya.
"Dia merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia," ungkap AKBP Gogo Galesung, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan dilansir pafigorontaloutarakab.org.
Psikolog dr. Lahargo Kembaren SpKJ menjelaskan bahwa bisikan yang dialami MAS bisa menjadi tanda psikosis, sebuah kondisi yang sering berhubungan dengan depresi.
"Ada pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan dan realita," terangnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan psikosis, termasuk gangguan depresi dan bipolar.
Sebelum mencapai tahap psikosis, seseorang biasanya mengalami fase depresi berat. Perubahan mood yang intens dapat terlihat, ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat, serta gangguan pola makan dan tidur.
"Psikosis bukan merupakan hal gaib atau mistis, tetapi gangguan medis yang perlu segera diobati," tegas dr. Lahargo.
Jika Anda menemukan anggota keluarga atau kerabat yang menunjukkan tanda-tanda tersebut, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu mereka.
Sediakan waktu untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan, berikan perhatian lebih, dan kurangi tingkat stres. Segera bawa mereka ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dr. Lahargo juga merekomendasikan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola tidur yang cukup. "Dukungan keluarga sangatlah penting untuk pemulihan," pungkasnya.
Komentar