Medan, HarianBatakpos.com – Rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) kembali menjadi perbincangan publik. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan, konsep UN sebenarnya sudah siap, tetapi pelaksanaannya belum akan dilakukan pada tahun 2025.
“Insya Allah kalau nanti sudah masuk pada tahun pelajaran yang berikutnya, skemanya seperti apa, itu nanti akan kita umumkan pada waktunya,” ujar Abdul di Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
Ujian Nasional dan Perannya dalam Pendidikan
Sebagai alat ukur capaian akademis, Ujian Nasional memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan Indonesia. Meski saat ini telah digantikan oleh Asesmen Nasional (AN), wacana kembalinya UN membuka diskusi tentang sistem evaluasi pendidikan yang ideal, dilansir dari Kompas.com.
UN sebelumnya digunakan untuk mengevaluasi individu dan menentukan kelulusan, sementara AN lebih fokus pada pengukuran kemampuan dasar siswa, kompetensi guru, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.
Sejarah Panjang Ujian Nasional
Ujian Nasional bukanlah hal baru. Sistem ini telah mengalami berbagai transformasi sejak dikenal sebagai Ujian Penghabisan pada 1950. Seiring waktu, nama dan mekanisme pelaksanaannya berubah, mulai dari Ujian Negara (1965-1971), Ujian Sekolah (1972-1979), hingga Ebtanas dan UAN sebelum akhirnya menjadi UN yang kita kenal.
Meskipun demikian, sistem ini terus menjadi topik perdebatan karena dianggap membebani siswa dan terlalu berorientasi pada hasil. Pada 2021, di bawah Menteri Nadiem Makarim, UN digantikan oleh Asesmen Nasional yang berfokus pada evaluasi menyeluruh.
Persiapan untuk Kembalinya Ujian Nasional
Jika UN benar-benar kembali, pemerintah perlu memastikan bahwa sistemnya tidak lagi menimbulkan tekanan berlebih pada siswa. Selain itu, penting untuk memadukan evaluasi akademis dengan pengukuran keterampilan non-akademis agar hasilnya mencerminkan potensi siswa secara menyeluruh.
Dengan wacana kembalinya UN, masyarakat menunggu langkah konkret pemerintah untuk menjawab pro dan kontra yang muncul. Keputusan ini akan menjadi babak baru dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Komentar