Rizieq Shihab Kirim Pesan Untuk Prabowo Jelang Debat Capres
Jakarta-BP: Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tenang sebelum menghadapi debat capres perdana 2019.
Pesan itu disampaikan melalui Juru Bicara DPP Front Pembela Islam yang juga Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif.
"Pesan tetap tenang dan konsultasi dengan ulama pradebat," tutur Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/1).
Slamet mengatakan tidak ada pesan khusus dari Rizieq kepada Prabowo dan Sandi. Menurutnya, Rizieq yakin Prabowo dan Sandi telah berpengalaman dan mampu menguasai panggung debat. Hanya perlu ketenangan agar tidak canggung.
Slamet mengatakan Rizieq juga akan menyaksikan debat capres malam nanti. Meski begitu, dia tidak tahu pasti apakah Rizieq bakal menonton bersama para tamu di rumahnya atau tidak.
"Nah, itu kurang tahu," kata Slamet.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menginstruksikan anggotanya di sejumlah daerah agar menghelat nonton bareng debat capres. Caleg dan kader parpol pengusung juga diharapkan ikut menggelar acara serupa bersama warga sekitar.
Slamet mengamini bahwa FPI dan PA 212 mendukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 sesuai dengan hasil Ijtima Ulama II. Namun, tidak ada instruksi khusus dari Rizieq agar simpatisan dan kader FPI serta PA 212 untuk mengadakan nonton bareng.
Slamet mengatakan kader dan simpatisan FPI serta PA 212 hanya perlu menyaksikan debat di rumah masing-masing. Rizieq dan DPP FPI juga tidak menerbitkan instruksi agar para kader menonton debat capres.
"Enggak disuruh sudah nonton sendiri," ucap Slamet.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat capres perdana 2019 yang pertama pada malam hari ini, Kamis (17/1). Debat capres akan dimulai pada pukul 20.00 WIB dan disiarkan langsung oleh TVRI, Kompas TV, Rajawali TV, dan Radio Republik Indonesia (RRI).
Tema debat capres pertama adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Sesuai kesepakatan bersama, masing-masing paslon dikirim pertanyaan oleh KPU pada 10 Januari lalu.
(CnnIndonesia) BP/JP
Komentar