Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Bursa Saham Indonesia Terbaik di Kawasan Asia

Ilustrasi

JAKARTA-BP: Angka pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi sejumlah ekonom berdampak positif terhadap rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mata uang Garuda dan bursa saham domestik tercatat menjadi yang terbaik di kawasaan Asia pada hari ini.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini mampu menguat. Bahkan apresiasi rupiah menjadi yang terbaik di antara mata uang utama Asia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pukul 12.00 WIB tercatat menguat 0,14% ke level Rp 14.470/US$. Selain rupiah, hanya yuan China, ringgit Malaysia, dan peso Filipina yang menguat. Di antara mereka, apresiasi rupiah adalah yang tertinggi.

Sementara itu, IHSG pada waktu yang sama tercatat 1,28% saat ditutup di sesi I ke level 6.084,35. Penguatan ini juga menjadikan bursa saham Indoensia berkinerja terbaik di kawasan Asia.

Indeks Nikkei hanya naik 0,03%, indeks Hang Seng naik 0,7%, indeks Strait Times naik 0,81%, indeks Kospi naik 0,23%, indeks SET (Thailand) naik 0,06%, indeks Shanghai turun 0,77%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,09%.

Pagi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2018. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,27% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada periode April-Juni 2018.

Data ini melampaui konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 diramal sebesar 5,125% YoY. Secara historis, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Ada 5 faktor utama yang menyebabkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 melesat cukup tinggi, baik dari sisi produksi maupun pengeluaran.

Sektor pertanian tercatat tumbuh meningkat, terutama pada tanaman holtikultura, industri pengolahan non migas tumbuh meningkat terutama pada industri makanan dan minuman khususnya CPO, produksi tekstil, dan pakaian jadi.

Kemudian, pengadaan listrik dan gas tumbuh meningkat, sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, sepeda motor tumbuh meningkat sejalan dengan peningkatan produksi barang-barang domestik maupun impor.

"Transportasi penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh positif," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (6/8/2018).

Komponen Pengeluaran

Pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat terutama pada kelompok restoran dan hotel, kelompok makanan dan minuman selain restoran. Selain itu, pengeluaran konsumsi pemerintah pun tumbuh meningkat.

"Ini didorong dari belanja barang, belanja pegawai, belanja subsidi, dan belanja barang," kata Suhariyanto.

Dari sisi pembentukan modal tetap bruto (PMTB), peningkatan didorong oleh pertumbuhan barang modal jenis mesin dan perlengkapan, dan ekspor yang tumbuh meningkat sejalan dengan pertumbuham ekonomi negara mitra.

"Ekspor masih bagus, tapi yang masih menjadi perhatian dan mesti diwaspadai adalah kenaikan impor yang lebih tinggi," tegasnya.

Berikut datanya :
* Konsumsi rumah tangga 5,14%
* PMTB 5,87%
* Ekspor 7,70%
* Konsumsi pemerintah 5,26%
* Konsumsi LNPRT 8,71%
* Impor 15,17%

Sumber: Cnbc Indonesia (ES)

Penulis:

Baca Juga