Sejak Puluhan Tahun tidak Terealisasi, Penanggulangan Banjir Kota Medan hanya “Angin Surga”
Medan-BP: Wacana, janji dah capek kami warga pinggiran Sungai Batuan menelan bualan angin surga para penguasa mulai dari tingkat Kelurahan, Camat, Walikota ,bahkan Gubernur, serta elit politik anggota dewan yang mau mencalonlan, oih manis kali bahasanya.
Hal itu ditegaskan tokoh pemuda Drs A. A Nasution kepada harianbatakpos.com di Jalan Brigjen Katamso Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (9/8/2019).
Aru menjelaskan, janji dan angin surga yang dihembuskan para perangkat Pemko Medan hingga gubernur, faktanya tidak pernah terealisasi. " Jika saya terpilih sungai Batuan akan saya keruk dan lebarkan serta saya akan usulkan untuk ditembok," demikian salah satu janji manis yang masih terngiang di benak warga khususnya di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun itu.
Enggak sampai di sini angin surga itu berhembus, lagi dari pihak PU provinsi PU kota Medan bahkan orang Balai Sungai Pusat yang berkantor di Jalan Asrama Haji sudah turun mengukur. Tapi apa yang terjadi, sampai saat ini Sungai Batuan yang sudah hampir rata dengan daratan akibat longsor digilas hujan, belum juga ada aksi dari pemerintah.
Ada yang kami sesalkan, dahulu masa Walikota Rahudman Harahap (RH) Beko terapung sudah beroperasi di sungai Babura, ke Sungai Deli belum ini beko dah hilang entah dimana bangkainya.
Padahal, warga Sungai Batuan sudah mulai senang dengan kehadiran Beko terapung tersebut. Karena ada harapan kedepan tidak akan banjir lagi.Gagasan dari pak Sekda Walikota akan mengeruk Sungai Deli secara rutin itu langkan awal yang bagus, tapi jangan cuma ngomong dan angin surga aja, eksen dong," kritik Nasution.
Sebelum Edi Rahmayadi mencalon Gubernur Sumatera Utara Sungai Batuan ada pencucian pakai Beko , kata operator Beko ini perintah dari pak Edi Rahmayadi. Yang kita sesalkan cara kerjanya bukan parit yang dikeruk melainkan pohon yang ada dipinggiran Sungai Batuan yang ditumbangi.
Menurutnya, yang perlu itu pengerukan pak bukan pembersihan. Alasan si pembawa Beko yang pakaiannya lengkap dengan loreng TNI nya Beko kita tidak bisa masuk ke dalam Sungai Batuan," jawab si pembawa Beko.
Akibatnya jika hujan kita kebanjiran karena penahan air sudah dibabat habis oleh utusan pak Gubernur sekarang. Sebelum adanya pencucian, hujan seberapa lebatpun kita belum kebanjiran, kecuali air datang dari gunung artinya Sungai Deli yang meluap kita sudah maklum. (BP-Aji).
Komentar