Sistem Kesehatan Gaza Utara di Ambang Kehancuran, Serangan Israel Sebabkan Krisis Kemanusiaan

Pejabat kesehatan Palestina menyatakan pada Jumat (18/10/2024) bahwa sistem kesehatan di Gaza utara hancur akibat pengepungan dan serangan Israel selama lebih dari 14 hari, BP/ANTR.
Pejabat kesehatan Palestina menyatakan pada Jumat (18/10/2024) bahwa sistem kesehatan di Gaza utara hancur akibat pengepungan dan serangan Israel selama lebih dari 14 hari, BP/ANTR.

Gaza, Harianbatakpos.com - Seorang pejabat kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza bagian utara berada di ambang kehancuran akibat pengepungan dan serangan terus-menerus oleh Israel selama lebih dari dua pekan. Pada Jumat (18/10), Marwan Al-Hams, direktur rumah sakit lapangan di Gaza, menyampaikan bahwa ribuan warga terluka dan meninggal tanpa perawatan medis yang memadai, karena fasilitas kesehatan kewalahan oleh jumlah korban.

Dalam sebuah konferensi pers, Al-Hams menyoroti bahwa rumah sakit di wilayah utara tak lagi mampu memberikan pelayanan medis. Keterbatasan obat-obatan dan peralatan medis semakin memperparah situasi, sementara para dokter terpaksa bekerja dengan sistem urgensi dalam menangani pasien yang terus bertambah.

"Pasien dan mereka yang terluka di Gaza utara tidak bisa mendapatkan obat-obatan yang diperlukan dan akhirnya meninggal tanpa intervensi medis," ujarnya. Al-Hams juga memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar yang dibutuhkan untuk operasional rumah sakit memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah kritis.

Gaza utara, khususnya di area Jabalia, terus berada di bawah pengepungan ketat dan pemboman tanpa henti oleh militer Israel. Wilayah ini telah hancur lebur, dengan ribuan rumah beserta penghuninya yang menjadi korban serangan.

Sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023, akibat serangan lintas batas oleh kelompok Hamas, lebih dari 42.500 warga, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas, menurut laporan otoritas kesehatan setempat. Krisis ini juga telah mengakibatkan lebih dari 99.500 orang terluka dan memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza, di tengah desakan internasional untuk segera menghentikan kekerasan ini.

Penulis: Zahra Saritza

Baca Juga