SMA Parulian 2 Medan Gelar Deklarasi Stop Bully, “Kita Semua Sahabat”

Medan-BP: Saat ini bully sangat sering terjadi di lingkungan sekolah, banyak siswa yang menjadi korban bahkan juga aktor dari bully. Namun tak jarang juga ditemui bahwa ada beberapa siswa yang menjadi aktor akibat seringnya menjadi korban dari pembullyan oleh teman-temannya.
Hal tersebut disampaikan pembina OSIS SMA Parulian 2 Medan, Joel Saragi usai menggelar Deklarasi Stop Bully di Jalan Garuda Ujung, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Senin (24/2/2020).
Menurut Joel, seorang siswa yang sering bolos sekolah menerangkan bahwa pilihan terbaik yang ia lakukan adalah bolos sekolah untuk menghindari bertemu dengan teman teman yang akan membullynya. Banyak hal juga ia terangkan mengenai perlakuan buruk yang dilakukan oleh temannya yang mengakibatkan ia tidak nyaman berada dilingkungan sekolah.
"Sering juga ia menjadi korban bully fisik. Ia menerangkan dan memperjelas bawasannya tingkat bully yang ia alami sudah sampai kebagian fisik. Dan ia memilih untuk tidak melaporkan kepada guru karena dia takut pembully tersebut mengetahui nya. Dan ternyata hal tersebut menjadi lampu hijau bagi pembully untuk terus membully nya," terangnya.
Maka dari itu kata Joel, melalui OSIS menjadikan STOP BULLY menjadi salah satu program yang prioritas untuk mencegah bully merambat luas dan menjadi budaya di lingkungan sekolah. Bahwa bully dilingkungan sekolah harus sesegera mungkin dihilangkan karena menurutnya bully tak pandang siapa yang menjadi korbannya. Hasilnya dapat menyebabkan seseorang itu depresi dan lebih parah nya dapat mengakibatkan korban berusaha untuk mengakhiri hidupnya.
"Untuk mencegah bully tersebut, SMA Parulian 2 Medan melalui OSIS dan kepengurusannya mendeklarasikan serta mengkampayekan Stop Bully! "Kita Semua Sahabat" dilingkungan sekolah, dari kegiatan ini diharapkan bully dilingkungan sekolah berangsur angsur hilang melalui penanganan dan juga penanaman pembiasaan hal hal positif agar tumbuh menjadi karakter positif bagi setiap siswa," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Osis SMA Parulian 2 Medan, Jerny, menurutnya bahwa bully sudah menjadi permasalahan yang sangat sering ditemui, ia juga mengatakan bahwa akibat bully ini bisa merusak karakter pribadi seseorang, dapat menyebabkan seseorang tersebut putus sekolah, sering bolos, dan menyendiri.
Dalam deklarasi Stop Bully tersebut turut serta Kepala Sekolah, Guru, dan seluruh siswa/i berperan aktif serta menyetujui melalui petisi tanda tangan yang sudah disediakan oleh pengurus osis. Harapannya kegiatan ini menjadi dampak positif serta bahan contoh untuk semua siswa, lingkungan sekolah, sekolah lain, dan juga masyarakat sekitar nya, ungkap Kepala Sekolah SMA Parulian 2 Medan Drs Lintar Purba. (BP/Pandi)
Komentar