Soal Debat Pilpres, Sandi Tak Ingin Ada Yel-Yel Pendukung
Jakarta-BP: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengaku tidak mau ada teriakan yel-yel dari pendukung di lokasi debat pada 17 Januari mendatang. Menurut dia, hal itu bisa mengganggu acara.
Sandi berasumsi demikian merujuk dari pengalamannya saat debat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Kala itu, Sandi masih menjadi cawagub mendampingi Anies Baswedan.
"Pengalaman saya waktu di DKI juga itu dari masing-masing kubu meneriakkan yel-yel yang sangat mengganggu dalam proses debat itu sendiri," ujar Sandi di kawasan Bulungan, Jakarta, Selasa (8/1).
Sandi berharap acara debat tidak menjadi sarana bagi pendukung untuk menyerang satu sama lain. Sebaliknya, Sandi ingin ada suasana yang penuh persahabatan.
Dia menganggap atmosfer persahabatan dalam acara debat kandidat pilpres memang harus tercipta. Alasannya, karena masing-masing paslon sama-sama berusaha menyampaikan program serta solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Meski memang akan ada perbedaan pandangan, lanjutnya, namun bukan berarti harus disikapi dengan pertentangan.
"Saya selalu menyatakan bahwa jangan sampai debat ini menjadi sarana cepat-cepat saling menjatuhkan saling menyerang satu sama lain," ujar Sandi.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menghelat debat perdana Pilpres 2019 dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Debat digelar pada 17 Januari mendatang dan harus dihadiri capres serta cawapres.
Dalam hal persiapan, Sandi mengaku bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan ingin mendapat masukan dari SBY yang mana pernah menang pada Pilpres 2004 dan 2009.
"Rencananya dalam satu dua hari ini kami akan dipanggil dan diajak berdiskusi sama Pak SBY," ujar Sandi.
(CnnIndonesia) BP/JP
Komentar