Soal Impor Beras Moeldoko Jawab Budi Waseso

Jakarta-BP: Kepala Staf Presiden Moeldoko memperkirakan stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) akan berkurang dalam beberapa pekan mendatang. "Kalau Pak Budi Waseso mengatakan sekarang masih penuh, minggu depan atau dua minggu lagi berkurang karena kebutuhan memenuhi pasar," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Moeldoko menuturkan, gudang beras Bulog tidak statis. Ia yakin dengan perkiraannya itu karena beras selalu keluar masuk gudang. Menurut Moeldoko, pergerakan tersebut harus dilakukan untuk menyeimbangkan harga di pasar.

Bulog, kata Moeldoko, harus menjadi penyeimbang harga di pasar. "Begitu harga di pasar tinggi, Bulog harus segera menebar beras. Jangan sampai nanti terlalu sepenuhnya dikendalikan oleh pasar. Sehingga sebenarnya kondisi di gudang itu in-out in-out," ujarnya.

Moeldoko pun membenarkan bahwa kondisi gudang Bulog saat ini penuh karena kedatangan barang impor yang lalu, ditambah jumlah panen petani yang cukup banyak. Tapi, mengingat tugas Bulog sebagai penyeimbang pasar, Moeldoko yakin stok gudang Bulog akan berkurang.

Kepala Bulog Budi Waseso sebelumnya mengatakan harus menyewa gudang milik TNI AU untuk menyimpan stok beras. Sebab, gudang miliknya saat ini menyimpan 2,2 juta ton beras. Ia menjelaskan, sebenarnya kemampuan penyimpanan gudang Bulog mencapai 3 juta ton.

Namun, Bulog harus menyewa gudang TNI AU untuk menyimpan stok beras karena beberapa gudang penyimpanan Bulog ada yang rusak. Selain itu, Budi Waseso mengatakan bahwa stok beras yang dimiliki pedagang di pasar masih banyak. Sehingga, belum ada alasan bagi Bulog untuk melakukan impor. (Tempo/JP)

Penulis:

Baca Juga