Soal Partainya Diprediksi Tak Lolos Ke DPR, Ini Tanggapan Petinggi PKS, Hidayat Nur Wahid

Jakarta-BP: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah atau partai politik yang diprediksi terancam tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Hal itu jika merujuk hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang dirilis pada Rabu (12/9/2018).

Apa tanggapan PKS soal hasil survei ini?

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengatakan, hasil survei bukanlah hal tunggal yang harus dipercayai.

"Karena dia sudah mengalami sendiri bagaimana kadang-kadang tidak akurat," ujar Hidayat, di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (13/9/2018).

"Misalnya survei tentang Pilgub DKI tidak akurat, survei tentang Pilgub Jawa Barat tidak akurat, survei tentang Pilgub Jateng juga tidak akurat," lanjut dia.

Hidayat mengatakan, partainya memiliki survei sendiri yang dijadikan rujukan untuk melihat elektabilitas partai. Meski demikian, PKS juga tidak mengabaikan survei dari lembaga lain.

PKS, kata Hidayat, menghormati LSI Denny JA sebagai lembaga survei. Namun, ia juga memberikan catatan kepada survei LSI Denny JA yang dinilainya kadang tak akurat untuk sejumlah survei seperti saat Pilgub DKI, Jateng dan Jabar.

"Tapi jelas ini adalah bagian dari masukan dan kami akan jadikan sebagai masukan tanpa harus alergi tapi tanpa harus melebih-lebihkan. Dia adalah survei saja," kata Hidayat.

Ia yakin, elektabilitas PKS akan terus meningkat sebab masih banyak waktu sebelum Pemilu 2019.

Partai terancam tak lolos 

Sebelumnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan saat survei dilakukan, sejumlah partai tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Enam parpol yang diprediksi tidak lolos itu adalah:

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dipilih 0,6 persen responden
2. Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen responden
3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen responden
4. Partai Berkarya dipilih 0,1 persen responden
5. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen responden
6. Partai Garuda dipilih 0,1 persen responden

Sementara itu, ada lima partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen, yaitu:

1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipilih 3,9 persen responden
2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipilih 3,2 persen responden
3. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipilih 2,2 persen responden
4. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dipilih 1,7 persen responden
5. Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih 1,4 persen

Sumber: Kompas (JP)

Penulis:

Baca Juga