harianbatakpos.com – Setiap orang tua pasti bahagia melihat anaknya tumbuh cerdas dan aktif. Namun, kecerdasan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Menurut beberapa pakar psikologi anak dan pendidikan, kecerdasan perlu dibangun melalui kebiasaan yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua. Berikut beberapa strategi dari para ahli yang dapat membantu anak tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan sukses, sebagaimana dilansir dari CNBC Make It.
1. Beri Ruang untuk Gagal
Menurut Dr. Michele Borba, psikolog pendidikan dari University of San Francisco, orang tua kerap menginginkan anaknya unggul dalam banyak hal, baik dalam pendidikan, sosial, maupun kesehatan. Namun, penting bagi orang tua untuk mengingat bahwa anak-anak juga manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Borba menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak untuk gagal, agar mereka tidak merasa terlalu bersalah saat menghadapi kegagalan. Hal ini juga dapat membantu mempertahankan rasa percaya diri anak dalam segala situasi.
“Penguasaan berarti melakukan sesuatu sebanyak yang diperlukan hingga benar. Saya ingin memberi penghargaan atas pembelajaran dan kerja keras, bukan karena berhasil pada kali pertama,” ujar Borba.
2. Ajarkan Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah keterampilan penting yang dapat membantu anak menghindari perilaku gegabah. Nir Eyal, penulis dan pakar psikologi dari Universitas Otago, Selandia Baru, menyebutkan bahwa anak yang mampu mengabaikan gangguan yang tidak perlu lebih berpotensi menjadi cerdas.
Eyal juga menekankan pentingnya mengajarkan pengendalian diri di rumah karena sekolah tidak menyediakan pembelajaran tentang manajemen emosi. “Menjadi tidak mudah terganggu adalah keterampilan terpenting di abad ke-21, dan banyak orang tua yang gagal mengajarkannya kepada anak-anak mereka,” kata Eyal.
3. Bangun Kepercayaan Diri dan Harga Diri
Kepercayaan diri dan harga diri adalah dua hal yang saling berkaitan. Dr. Borba menjelaskan bahwa harga diri mencerminkan cara anak memandang dirinya secara keseluruhan, sedangkan kepercayaan diri lebih pada keyakinan anak atas kemampuan mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri perlu ditekankan lebih dibandingkan harga diri. Hal ini penting untuk memperkuat keyakinan anak dalam mencapai apa yang mereka inginkan. “Kepercayaan diri yang sesungguhnya adalah hasil dari melakukan yang terbaik, menghadapi rintangan, menciptakan solusi, dan bangkit kembali,” kata Borba.
4. Berikan Kepercayaan
Orang tua yang terlalu mengekang anak dapat membuat anak merasa terbatas dan tidak bebas dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, dengan memberikan kepercayaan, anak akan memiliki harapan dan motivasi yang lebih baik. Esther Wojcicki, pakar parenting, menyarankan agar orang tua memberi anak kebebasan dalam batasan yang disepakati bersama.
“Semakin Anda mempercayai anak-anak Anda untuk melakukan sesuatu sendiri, semakin berdaya mereka nantinya,” ujar Wojcicki.
5. Ajari Literasi Keuangan
Meskipun masih anak-anak, penting bagi orang tua untuk mulai mengajarkan literasi keuangan. Menurut pakar pengasuhan anak Margot Machol Bisnow, pengetahuan tentang keuangan harus diajarkan oleh orang tua, bukan diserahkan sepenuhnya kepada guru atau mentor.
Anak yang terbiasa menabung dan memahami nilai uang sejak kecil akan lebih bijak dalam mengelola keuangannya di masa depan. “Orang tua yang saya ajak bicara tidak pernah memaksa anak-anak mereka untuk mengejar pekerjaan bergaji tinggi, tetapi mereka semua berupaya mengajarkan anak-anak mereka tentang uang dalam satu bentuk atau lainnya,” jelas Bisnow.
Dengan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi sosok yang cerdas, percaya diri, dan sukses. Kuncinya adalah memberikan ruang untuk gagal, mengajarkan pengendalian diri, membangun kepercayaan diri, memberi kebebasan yang terarah, dan mengenalkan literasi keuangan sedini mungkin. BP/CW1
Komentar