Studi: Setiap Batang Rokok Kurangi Harapan Hidup Hingga 20 Menit
Medan, HarianBatakpos.com - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup rata-rata hingga 20 menit. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Addiction oleh para peneliti dari University College London.
Peneliti memperkirakan rokok mengurangi harapan hidup sebesar 17 menit untuk laki-laki dan 22 menit untuk perempuan. Perhitungan ini dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor seperti sosial ekonomi dan kondisi kesehatan lainnya.
Sarah Jackson, peneliti utama dalam studi yang dirilis Minggu (29/12), menjelaskan bahwa merokok tidak hanya mempersingkat usia harapan hidup seseorang, tetapi juga mengurangi bagian hidup yang relatif sehat.
Sebagai gambaran, seorang perokok yang menghabiskan sebungkus rokok (20 batang) setiap hari dapat kehilangan sekitar tujuh jam harapan hidup per bungkus. Dampak merokok ini mengacu pada data dari studi British Doctors Study untuk laki-laki dan Million Women Study untuk perempuan. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata perokok kehilangan 10 tahun harapan hidup dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok.
Hasil serupa dilaporkan di Amerika Serikat oleh CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS), yang menemukan bahwa perokok memiliki harapan hidup 10 tahun lebih pendek.
Berhenti Merokok Dapat Memperpanjang Usia
Kerusakan akibat merokok bersifat kumulatif, namun berhenti merokok dapat memperpanjang harapan hidup. Jackson menjelaskan bahwa orang yang berhenti merokok pada usia 20-an atau awal 30-an cenderung memiliki harapan hidup serupa dengan mereka yang tidak pernah merokok.
"Namun, berhenti merokok pada usia berapa pun tetap memberikan manfaat signifikan," kata Jackson, seperti dikutip dari CNN Health. Studi ini juga menunjukkan manfaat berhenti merokok sejak dini. Misalnya, seorang perokok yang mengonsumsi 10 batang per hari dan berhenti pada awal Januari dapat mencegah kehilangan harapan hidup hingga 50 hari dalam setahun.
Penelitian lain yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, kanker, dan penyakit autoimun. Namun, saat seseorang berhenti merokok, respons kekebalan tubuh mereka mulai membaik meskipun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya.
"Kabar baiknya adalah sistem kekebalan tubuh bisa pulih," ujar Darragh Duffy, rekan penulis studi tersebut.
Merokok memiliki dampak serius pada kesehatan dan harapan hidup. Berhenti merokok pada usia berapa pun tetap memberikan manfaat signifikan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Seperti yang dikatakan para peneliti, "Waktu terbaik untuk berhenti merokok adalah sekarang."
Komentar