Surat Suara Pilgubsu Tahun 2018 Dijaga Ketat

Ketua KPU Labuhan Batu dan Ketua KPU Labura

MEDAN-BP: Bahan logistik untuk Pilgubsu tahun 2018 di Kabupaten Labuhan Batu, Labura (Labuhan Batu Utara) dalam pengawasan ketat pihak Panwas dan Kepolisian setempat. Sebagaimana logistik berupa surat suara pasangan calon Gubsu dan pasangan calon Wagubsu disimpan dalam gudang dan dijaga anggota keamanan Polri bersama Panwas dan anggota KPU.

Hal ini dibenarkan Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Labuhan Batu Ira Wartati kepada wartawan dalam rangka prestour wartawan pokja KPU Provinsi Sumut, Minggu (10/6/2018) di kantor KPU di Jalan WR Supratman Rantau Prapat Labuhan Batu.

Ya, benar surat suara yang sudah selesai dilipat, disortir langsung dimasukkan ketempat penyimpanan gudang kantor KPU Labuhan Batu sebelum pendistribusian, ujar Ira Wartati didampingi Komisioner Divisi SDM Wahyudi, Idham, Ilham Maulana, Ghazali Harahap.

“Demi kenyamanan bahan logistik dari perlakuan yang tidak kita inginkan, surat suara itu harus diamankan sebagaimana mestinya”, ucapnya.

Menjawab pertanyaan wartawan soal logistik yang masuk, Ira Wartati mengatakan, pada tanggal 4 Juni 2018 logistik yang sudah masuk baru hanya surat suara kedua paslon sejumlah 277.445 lembar diterima dengan baik ditambah logistik tinta. Sedangkan surat suara yang rusak sebanyak 2 lembar. Dijelaskan Ira, kelebihan surat suara sebanyak 27 lembar untuk daftar pemilih tetap (DPT) sejumlah 277.418.

Daerah pemilih Kabupataen Labuhan Batu, lanjut Ira menjelaskan secara terurai terdiri dari 9 Kecamatan 98 Desa. Jumlah TPS 1.001. Mengenai waktu pendistribusian akan diawali pada tanggal 23/6-25/6 tentunya 4 hari sebelum pelaksanaan Pilgubsu. Namun katanya, pada tanggal 23/6 akan dilaksanakan pendistribusian ke desa yang jauh dari Kota Rantau Prapat, yakni desa terpencil. Seperti desa Sei Sakat, Desa Sei Tawar dan Desa Sei Pegantungan. Ketiga desa ini berada dikecamatan Panai Hilir.

Pasalnya desa tersebut sangat terpencil dan jauh dari Kota Kecamatan yaitu jarak jalan sepanjang lebih kurang 70 km dan waktu tempuh kesana memakan waktu selama 5 jam lebih. Akibat jalan ke desa tersebut bukan diaspal, diperparah lagi kalau hujan maka sulit dilalui kenderaan bermotor roda empat, terang Ira dan Wahyudi.

Masalah lain adalah desa yang menyeberangi sungai atau muara laut, pendistribusian logistik ke desa tersebut tentu harus kerja ekstra hati-hati. Karena kondisinya lingkungannya berdampak rawan. “Itulah sebabnya kita mendahulukan pendistribusian logistik kedeasa yang terpencil agar pelaksanaan Pilgubsu nantinya berlangsung baik, lancar dan sukses. Pada prinsipnya KPU Labuhan Batu siap dan fokus menyelenggarakan Pilgubsu ini, tukasnya.

KPU Labura

Sementara ditempat dan waktu terpisah, di KPU Labuhan Batu Utara, menerima keterangan yang sama. Menurut penjelasan, Ketua KPU Labura, Betti Megawaty kepada wartawan pokja KPU Provsu, Senin (11/6/2018) mengatakan, masuknya logistik sampai saat ini hanya surat suara dan tinta.

Dia (Betti Megawati) didampingi Sekretaris Parlindungan Siregar, Komisioner Rahmat menyebutkan bahwa surat suara masuk dan diterima, Senin tanggal 4 Juni 2018 sejumlah DPT 215.672 pemilih plus 2,5% surat suara cadangan. Surat suara setelah dilipat, disortir disimpan pada gudang yang disediakan KPU. Gudang tempat penyimpanan dijaga aparat Kepolsian bersama Panwas dan anggota KPU Labura, ujar Betti.

Soal kebutuhan bahan logistik untuk kelengkapan TPS tentu masih banyak belum masuk, sebut Rahmat kepada wartawan ketika disinggung alat apa saja yang dibutuhkan. Keterangan Betti dan Rahmad menguraikan bahwa alat perlengkapan diluar surat suara masih banyak, yakni diantaranya segel, alat coblos (bantalan dan paku), sampul kertas untuk sampul berita acara, alat bantu tuna netra dan perlengkapan pemungutan dan perhitungan suara di TPS yang berada diluar kotak suara.

Kata Rahmat lebih lanjut, kebutuhan perlengkapan untuk TPS itu ada beberapa diantaranya yakni, pormulir model C7 KWK, Pormulir model A4 KWK,Atb KWK, salinan KWK, Kotak suara, bilik suara papan tulis, pengeras suara (TOA), urainya.

Sangat diharapkan, agar kelengkapan alat yang dibutuhkan tidak lama masuknya. Demi mengantisipasi kenyamanan pendistibusian bahan logistik. Sebab untuk pendistribusian logistik akan didahulukan ke desa-desa terpencil dan jauh dari kota Aek Kanopan Labura. Sebagaimana desa Poldung Kecamatan Aek Natas. Desa ini, ujar Betti dan Rahmat jarak tempuhnya berkisar 79 km melalui jalan darat perbukitan. Jalan kedesa itu sangat memprihatinkan, tidak bisa dilalui roda empat. Begitu juga di desa Pematang, Kecamatan NAH-IX-X . Masuk kedesa ini melintasi jalan setapak dan perbukitan.

Daerah penyeberangan pantai, yaitu desa Tanjung Mangadar, desa Kualuh Bingei Kecamatan Kualuh Hilir. Dibeberapa desa terpencil ini harus didahulukan pendistribusian. Paling lambat, tanggal 23/6 pelaksanaan pendistribusian sudah dimulai untuk mengantisipasi rawannya cuaca juga kondisi lingkungan wilayah desa yang memprihatinkan tersebut, harapnya. BP1

Penulis:

Baca Juga