Swedia Menggagas Kembali Pendidikan Tradisional: Sekolah Bebas Seluler untuk Masa Depan

Ilustrasi membaca buku
Ilustrasi membaca buku

Medan,  HarianBatakpos.com - Pemerintah Swedia mulai meninggalkan perangkat digital saat pembelajaran dan kembali ke model pembelajaran tradisional.

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, langkah ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan perangkat digital di sekolah. Salah satu strategi utama adalah penerapan sekolah bebas seluler, yang mengharuskan siswa untuk tidak menggunakan ponsel selama jam sekolah.

Sekolah Bebas Seluler: Meningkatkan Pembelajaran

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Swedia, pelarangan penggunaan ponsel di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan pengembangan pengetahuan siswa. Survei PISA terbaru menunjukkan hubungan erat antara penurunan pengetahuan siswa dan penggunaan ponsel.

Dengan menyerahkan ponsel selama sekolah, diharapkan siswa dapat lebih fokus pada pembelajaran, dilansir dari KOMPAS.com.

Penyelidikan Penggunaan Perangkat Digital

Pemerintah telah menugaskan penyelidikan mengenai pengaturan penggunaan telepon seluler dan perangkat komunikasi lainnya di sekolah. Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk sekolah dasar, tetapi juga untuk prasekolah dan pusat luar sekolah.

Selain itu, Badan Pendidikan Nasional akan menyelidiki penggunaan layar di sekolah untuk mengurangi dampak negatif dari perangkat digital.

Dampak Negatif Penggunaan Ponsel

Penggunaan ponsel di sekolah dapat memicu masalah seperti cyberbullying. Banyak siswa merasa terganggu oleh teman sekelas yang menggunakan perangkat digital selama pelajaran.

Oleh karena itu, Swedia mendorong lebih banyak waktu membaca dan mengurangi waktu layar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

Pentingnya Kegiatan Menulis Tangan

Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan dasar seperti membaca dan menulis lebih baik diperoleh melalui aktivitas analog. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk belajar menulis dengan tangan, terutama pada usia dini. Upaya pemerintah juga mencakup peningkatan pendidikan guru serta penekanan pada pengetahuan mata pelajaran.

Dengan menerapkan kebijakan ini, Swedia berharap dapat mengembalikan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi yang lebih terampil dan berpengetahuan.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra

Baca Juga