Topan Mangkhut Tewaskan 14 Orang Di Filipina

Jakarta-BP: Setelah menewaskan sedikitnya 14 orang di Filipina bagian utara, Topan Mangkhut kini bergerak ke Hong Kong.
Topan yang membawa angin dengan kecepatan 185 kilometer/jam itu telah memicu 42 insiden longsor dan menyebabkan banjir luas.
Hampir semua bangunan di Kota Tuguegarao, yang merupakan ibu kota Provinsi Cagayan di bagan timur laut Filipina, menderita kerusakan parah.
Francis Tolentino, penasihat politik Rodrigo Duterte, mengatakan paling tidak 14 orang kehilangan nyawa.
Di antara mereka, terdapat dua anggota regu penyelamat yang meninggal dunia ketika sedang membantu para korban yang terjebak di tanah longsor.
Kemudian, menurut Wali Kota Baguio, Mauricio Domogan, kepada CNN Filipina, belasan orang hilang dan sistem drainase kewalahan menampung limpahan air banjir.
Sementara itu, pusat pengungsian di Kota Aparri mengalami kerusakan dan jaringan telepon seluler tak berfungsi.
Koresponden BBC, Jonathan Head, yang melaporkan dari Luzon, menyaksikan 200 orang mengungsi ke sebuah sekolah. Namun, kemudian mereka harus dievakuasi lagi karena tanggul yang menahan luapan air sungai bakal jebol.
"Kami benar-benar takut. Mereka bilang topan ini bakal sangat kuat, sehingga kami terlalu takut untuk bertahan," kata salah seorang pengungsi, Delaila Pasion, kepada kantor berita AFP.
"Saat musim hujan sebelumnya, setengah rumah kami hancur. Karena itu sekarang saya ingin membawa cucu saya ke tempat yang aman," imbuhnya.
Jumlah kerugian akibat Topan Mangkhut belum bisa ditaksir.
Namun, dibanding Topan Super Haiyan yang menewaskan lebih dari 7.000 orang pada 2013 lalu, aparat Filipina kini lebih tanggap dan siap menjalani prosedur evakuasi.
Bergerak ke dekat Hong Kong
Sistem pemantau bencana global memperkirakan Topan Mangkhut bakal melalui kawasan dekat Hong Kong, pada Minggu (16/9) sore waktu setempat.
Sejauh ini, para warga Hong Kong sudah bersiap menghadapi badai tersebut. Sebagian menempelkan selotip pada jendela apartemen dan kantor sehingga membentuk huruf X.
Antoine Li, anggota pusat tanggap darurat di Desa Tai O, Pulau Lantau, bagian pesisir barat Hong Kong, mengimbau para warga untuk tidak meremehkan Topan Mangkhut walau kekuatannya diprediksi melemah.
"Topan ini akan sangat berbahaya karena bakal tiba saat semua orang tidur dan tidak bisa pergi. Karena itu, kami menyeru kepada semua warga untuk meninggalkan desa sebelum gelap," ujarnya kepada kantor berita Reuters.
Seorang pemilik toko di desa itu mengatakan: "Semua orang takut pada topan ini, amat sangat takut," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penduduk desa khawatir terhadap kaum lansia yang berkeras untuk bertahan di rumah panggung.
Topan Mangkhut memiliki diameter awan 900 kilometer dan bergerak ke barat dengan kecepatan 30 kilometer/jam.
Organisasi Meteorologi Dunia menyebut topan ini sebagai badai tropis terkuat sepanjang tahun ini. (BBC/JP)
Komentar