Pendidikan
Beranda » Berita » Tragedi Longsor di Tambang Emas Ilegal Solok: Dampak Sosial dan Tantangan Pendidikan

Tragedi Longsor di Tambang Emas Ilegal Solok: Dampak Sosial dan Tantangan Pendidikan

Sumber : tempo.co

Solok, harianbatakpos.com – Pada 28 September 2024, data terbaru dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang menunjukkan bahwa jumlah korban longsor di tambang emas ilegal di Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terus berubah. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 25 korban, dengan 12 orang dinyatakan meninggal, 11 orang selamat, dan 2 orang masih dalam proses evakuasi.

Peristiwa tragis ini bukan hanya soal bencana alam, namun juga menyentuh aspek sosial yang lebih mendalam, termasuk pendidikan. Sebagian besar korban adalah warga yang terlibat dalam aktivitas penambangan emas tradisional. Penambangan ilegal seperti ini seringkali dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang minim akses terhadap pekerjaan yang lebih formal dan pendidikan yang memadai. Aktivitas tambang ini kerap dijalankan tanpa izin, tanpa peralatan keamanan yang memadai, serta di luar pengawasan resmi, meningkatkan risiko kecelakaan fatal seperti longsor ini.

Penambangan emas ilegal di daerah terpencil seperti Solok seringkali menjadi pilihan terakhir bagi masyarakat yang kurang terdidik dan minim keterampilan lain. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan mendalam tentang bagaimana pendidikan dapat berperan dalam mencegah terjadinya tragedi semacam ini.

Kebijakan Sekolah Masuk Jam 6 Pagi di Jabar Picu Pro-Kontra, DPR: Harus Uji Coba dan Siap Transportasi

Kurangnya akses pendidikan dan keterampilan di daerah-daerah pedalaman membuat banyak warga terpaksa mengandalkan pekerjaan berisiko tinggi seperti penambangan. Dengan rendahnya tingkat literasi dan kurangnya pelatihan vokasional yang layak, penduduk setempat tidak memiliki alternatif lain untuk mendapatkan penghasilan. Padahal, pendidikan yang memadai dan pelatihan keterampilan dapat membuka peluang kerja di sektor-sektor yang lebih aman dan berkelanjutan, seperti pertanian modern, pengelolaan sumber daya alam secara legal, dan kewirausahaan berbasis komunitas.

Penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk hadir lebih aktif di wilayah-wilayah rawan ini. Program pendidikan kejuruan yang relevan dengan kebutuhan lokal, serta pelatihan keterampilan yang dapat membantu warga untuk beralih ke profesi lain yang lebih aman, adalah solusi jangka panjang yang mendesak. Misalnya, warga dapat didorong untuk memanfaatkan potensi ekonomi lokal seperti pertanian organik, budidaya ikan, atau kerajinan tangan berbasis sumber daya alam yang legal dan lestari.

Mengintegrasikan Pendidikan dengan Kesadaran Lingkungan
Selain itu, pendidikan juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko lingkungan dan bencana. Tambang ilegal tidak hanya berbahaya bagi para pekerja, tetapi juga merusak lingkungan sekitarnya, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup komunitas tersebut. Melalui kurikulum yang terintegrasi dengan pendidikan lingkungan, masyarakat dapat lebih sadar akan bahaya aktivitas penambangan ilegal serta solusi berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi di daerah mereka.

Pengetahuan tentang tata kelola lahan yang baik, pelestarian sumber daya alam, serta teknik mitigasi bencana dapat dimasukkan dalam program pendidikan untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Jawaban Kepsek SMA Negeri 18 Bekasi Soal Dugaan Selewengkan Dana BOS Ratusan Juta

Peran Pemerintah dan Lembaga Pendidikan
Pemerintah, bersama dengan lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah, perlu bersinergi untuk menyediakan program pelatihan keterampilan yang dapat menggantikan aktivitas penambangan ilegal sebagai mata pencaharian. Misalnya, pelatihan kewirausahaan dan teknologi tepat guna dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak berkelanjutan.

Pada akhirnya, tragedi seperti longsor di Solok ini mengingatkan kita semua akan pentingnya peran pendidikan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memperkuat pendidikan di daerah-daerah rawan, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan fatal seperti ini, sambil memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang lebih berkelanjutan. BP/CW1

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan