harianbatakpos.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 03, Tri Rismaharini, menggelar pertemuan inspiratif dengan para generasi Z di Kabupaten Jember pada Jumat sore. Bertempat di sebuah kafe di Kecamatan Sumbersari, Risma menyapa pemuda-pemudi lokal yang menyampaikan sejumlah keluhan terkait terbatasnya lapangan pekerjaan. Salah satu masalah yang paling mencuat adalah batas usia masuk kerja yang maksimal 25 hingga 26 tahun, yang dinilai menyulitkan bagi mereka yang baru lulus.
Menyikapi permasalahan tersebut, Risma mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengandalkan kesempatan kerja dari pihak lain, tetapi juga mulai memikirkan peluang untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. “Kita sering berpikir bagaimana bisa bekerja, itu yang selalu tertanam dalam diri kita,” tutur Risma. Menurutnya, ada pola pikir yang terbangun di kalangan lulusan baru, bahwa tujuan akhir setelah lulus adalah melamar pekerjaan, padahal mereka memiliki potensi untuk merintis usaha sendiri.
Untuk memperjelas pesannya, Risma membagikan kisah inspiratif tentang seorang anak difabel dari Tasikmalaya yang berhasil mencapai kesuksesan setelah belajar untuk berwirausaha. “Anak ini hanya memiliki satu kaki, dan dulu ia mengemis di perempatan jalan,” ujar Risma. Ia kemudian mengajukan tawaran untuk mengajarinya membangun usaha kecil. Setelah mendapat pelatihan membuat makanan, pemuda tersebut mulai menjual kue dengan kreativitas tambahan, seperti topping modern. Dalam waktu sebulan, ia mampu meraih penghasilan hingga Rp20 juta.
Risma mengingatkan generasi muda bahwa menciptakan pekerjaan sendiri dapat menjadi jalan menuju kesuksesan yang lebih cepat. “Menunggu kesempatan hanya akan membuang waktu. Dengan kreativitas dan kerja keras, kalian bisa membuat peluang kerja yang bahkan mampu menyerap orang lain,” tambahnya.
Pertemuan Risma dengan generasi Z di Jember ini menjadi bagian dari pendekatannya untuk memahami dan memberikan solusi konkret terhadap tantangan yang dihadapi generasi muda di Jawa Timur. BP/CW1
Komentar