Medan, harianbatakpos.com – Trisna Adisti, mahasiswi Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN Jogja), menjadi sorotan berkat prestasi akademis dan perjuangannya yang inspiratif. Meski berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Trisna berhasil lulus dengan predikat wisudawan terbaik, meraih IPK 3,75, dan penghargaan Karya Cendikia untuk lulusan berprestasi.
Sejak awal perkuliahan, Trisna memutuskan untuk mandiri dan tidak ingin menjadi beban bagi orangtuanya, terutama ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarga. “Saya tidak mau membebani orangtua. Walaupun saya belum bisa membantu secara finansial, setidaknya saya bisa mandiri,” ungkap Trisna dalam sebuah wawancara pada Sabtu, 28 September 2024.
Untuk mewujudkan impiannya, Trisna aktif mencari cara agar bisa membiayai kuliahnya sendiri. Ia mengambil peran sebagai asisten penelitian dosen dan mengikuti lebih dari satu program asistensi agar bisa menabung serta membeli kebutuhan kuliah seperti laptop. Selain itu, Trisna juga menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang membantunya mengatasi biaya kuliah.
Pengalaman Trisna sebagai asisten penelitian tak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memperkaya pengetahuannya. Salah satu momen penting adalah saat ia menjadi asisten Ketua LPPM UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Dyah Sugandini, SE., M.Si., yang melibatkan Trisna dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, membantu meningkatkan perekonomian petani di Dieng, Jawa Tengah.
Usaha keras Trisna berbuah manis. Selain diakui sebagai lulusan berprestasi, ia mendapatkan tawaran beasiswa untuk melanjutkan studi dari salah satu dosen yang mengagumi potensinya. Tak hanya itu, hasil penelitiannya bersama dosen berhasil diterbitkan di jurnal internasional, seperti artikel The Influence of Innovation on Social Media Adoption on Marketing Performance of Sleman SMEs di Asian Journal of Management Sciences & Education.
Kisah Trisna Adisti menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, mimpi bisa terwujud meski di tengah keterbatasan. BP/CW1
Komentar