Tumpukan Sampah Ciputat Makin Parah, Warga Terganggu dan Truk Terbatas

Tangerang Selatan, HarianBatakpos.com - Tumpukan sampah setinggi hampir dua meter menutupi sekitar Jalan Otista Raya, tepat di sisi Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, dalam beberapa hari terakhir. Sampah yang didominasi oleh limbah pasar dan rumah tangga itu memenuhi bagian kanan jalan, mengganggu pandangan dan kenyamanan warga yang melintas serta beraktivitas di sekitar pasar.
Aroma tak sedap pun tercium kuat dari kejauhan. Meski sampah sudah menggunung, warga masih terus membuang sampah di titik tersebut. Hal ini semakin memperburuk kondisi kebersihan di Ciputat, Tangerang Selatan.
Seorang petugas kebersihan pasar, Udin (70), mengatakan bahwa tumpukan sampah mulai tampak sejak Lebaran. Menurutnya, menumpuknya sampah di Ciputat terkait dengan lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, yang sudah tidak lagi memadai.
"Dari habis Lebaran emang tempat pembuangan sampah di sananya (Cipeucang) numpuk. (Sampah) belum bisa masuk. Kalau TPS kosong seperti kayak dulu, itu bisa 3-4 rit dijatahin. Kalau sekarang 1 rit saja maksa," ujar Udin saat ditemui di lokasi , Selasa (22/4) dkutip dari CNN Indonesia.
Udin menambahkan bahwa petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan sebenarnya datang setiap hari, namun truk pengangkut sampah yang terbatas menyebabkan pengangkutan tidak maksimal.
"Emang kendaraannya yang enggak ada, jadi ya sudah pada nganggur saja nongkrong-nongkrong, paling nungguin orang pada buang," katanya.
Pola Pengangkutan Sampah Terhambat di Tangerang Selatan
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan salah satu penyebab sampah menumpuk adalah karena dua pejabat DLH Tangerang Selatan kini menjadi tersangka korupsi pengelolaan sampah. Dua pejabat tersebut terlibat dugaan korupsi pengelolaan sampah tahun anggaran 2024 senilai Rp75,9 miliar.
"Setelah kejadian kasus hukum yang menimpa Dinas Lingkungan Hidup memang agak terjadi sedikit kesenjangan dalam pengangkutan sampah, karena kepala bidang terkena, kepala dinas kena, jadi agak sedikit goyang," kata Benyamin, Rabu (23/4).
"Mengganggu satu dua hari, terjadi kebingungan teman-teman di bawah," tambahnya.
Benyamin telah menunjuk dua orang untuk menjadi pelaksana tugas Kepala DLH dan pelaksana tugas Kepala Bidang Kebersihan DLH. Ia memerintahkan kedua pejabat tersebut untuk segera menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk di Ciputat, Tangerang Selatan. Selain itu, Benyamin juga menyinggung soal truk angkutan sampah yang dimiliki oleh Pemkot Tangerang Selatan.
"Tugas mereka sekarang ini adalah salah satu membenahi pola pengangkutan sampah dari warga ke tempat pembuangan akhir. Saya sudah minta mereka konsentrasikan kembali truk-truk sampah yang dimiliki Pemda yang masih bisa beroperasi, karena yang sudah rusak saya minta dimasukkin kandang dulu untuk diperbaiki," katanya.
Daya Tampung TPA Cipeucang Terbatas
Benyamin mengamini terbatasnya daya tampung TPA Cipeucang. Menurutnya, TPA tersebut hanya mampu menampung sampah dari Tangerang Selatan untuk beberapa bulan ke depan.
"Masih bisa menampung sampah dari Tangsel, tapi itu tidak bisa berlangsung lama, hanya untuk beberapa mungkin sebulan dua bulan ini," ujarnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Benyamin mengatakan Pemkot Tangerang Selatan sedang merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
"PSEL sudah saya tetapkan pemenang lelang internasionalnya, konsorsiumnya sudah. Kemudian kedua, saya membangun kerja sama dengan Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang, atau dengan Provinsi Jabar di Cibinong seperti itu untuk pembuangan sampah," jelasnya.
Komentar