Tangerang Selatan, harianbatakpos.com – Universitas Pamulang (Unpam) kini memegang predikat kampus terbesar di Indonesia setelah Universitas Terbuka, dengan jumlah mahasiswa mencapai 102 ribu orang yang tersebar di empat lokasi kampus, termasuk Serang, Banten, yang telah beroperasi selama tiga tahun terakhir. Dengan keunikan programnya yang menghilangkan kendala finansial dan fokus pada aksesibilitas pendidikan, Unpam telah menarik perhatian publik sebagai “universitas paling murah,” namun dengan kualitas pendidikan yang tetap terjaga.
Rektor Unpam, E. Nurzaman, menyatakan bahwa kampus ini meniadakan berbagai hambatan yang umumnya menyulitkan calon mahasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. “Kami menghilangkan penghalang utama bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ungkap Nurzaman pada Selasa (22/10/2024), di Kampus Unpam 2, Tangerang Selatan. Unpam menawarkan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk program S1 sebesar Rp 1,2 juta per semester, tanpa pungutan uang gedung atau uang pangkal. Untuk program S2, tersedia opsi biaya Rp 2,4 juta dan Rp 4,5 juta per semester, tergantung pilihan hari kuliah, dan pembayaran pun bisa dicicil bulanan.
Dibandingkan perguruan tinggi negeri terbesar, seperti Universitas Brawijaya dengan 55.332 mahasiswa, Unpam unggul dengan jumlah mahasiswa yang hampir dua kali lipat, dan biaya pendidikan yang jauh lebih terjangkau. “Ini dimungkinkan oleh subsidi dari Yayasan Sasmita Jaya yang mendanai Unpam, yang diperoleh dari beragam aktivitas bisnis di bidang properti, pertanian, perbankan, hingga penyediaan air minum,” jelas Nurzaman.
Dukungan yayasan ini memungkinkan Unpam untuk terus berkembang. Saat ini, Unpam sedang membangun gedung kampus baru setinggi 10 lantai di atas lahan seluas 50 hektare di Serang serta berbagai fasilitas lainnya, termasuk kompleks teaching factory dan GOR di kampus Pamulang.
Meski dikenal dengan biaya rendah, Unpam menegaskan komitmennya terhadap kualitas. Kampus ini memiliki lebih dari 2.200 dosen untuk 40 program studi di 11 fakultas. Seluruh dosen wajib berkualifikasi minimal S2, dan saat ini ada sekitar 300 dosen dengan gelar S3, termasuk dua Guru Besar. “Kami menyediakan beasiswa untuk dosen yang ingin melanjutkan ke S3, guna terus meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Nurzaman.
Sebagian besar mahasiswa mengakui kenyamanan dan fasilitas yang memadai di kampus ini. “SPP-nya memang sangat murah, tapi fasilitas seperti ruang kuliah ber-AC dan perpustakaan lengkap,” ungkap Putra Banga, mahasiswa asal NTT. Syifa, mahasiswa asal Rangkasbitung, juga menyatakan bahwa “murahnya valid,” mengacu pada biaya pendidikan yang sangat terjangkau dengan fasilitas lengkap.
Keberhasilan Unpam tak hanya diukur dari jumlah mahasiswa, tapi juga kualitas lulusan dan prestasi institusionalnya. Unpam berhasil naik peringkat di antara universitas swasta Indonesia menurut UniRank, dari posisi 11 pada tahun lalu menjadi posisi 8 pada 2024. Di tingkat nasional, Unpam kini berada di peringkat 22, meningkat dari posisi 35 pada tahun sebelumnya.
“Kami percaya bahwa murahnya biaya tidak berarti murahan,” kata Nurzaman, seraya menekankan bahwa Unpam tidak hanya menawarkan pendidikan terjangkau, tetapi juga berstandar kualitas tinggi.BP/CW1
Komentar