Viral! Pelecehan Dokter Kandungan di Garut Terekam CCTV saat Pemeriksaan USG

Viral! Pelecehan Dokter Kandungan di Garut Terekam CCTV saat Pemeriksaan USG
Viral! Pelecehan Dokter Kandungan di Garut Terekam CCTV saat Pemeriksaan USG

Garut, HarianBatakpos.com – Dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut tengah menjadi sorotan publik usai viral di media sosial. Seorang pasien mengungkap pengalaman tidak menyenangkan saat menjalani pemeriksaan dengan seorang dokter kandungan yang kini diduga telah berulang kali melakukan tindakan tidak pantas terhadap pasien perempuan.

Kejadian dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut ini menjadi viral setelah salah satu korban membagikan pengalamannya melalui akun Instagram @restunf__ pada 15 April 2025. Dalam unggahannya, korban menyebut dokter tersebut kerap memberikan komentar bernada seksual dan bahkan menawarkan USG 4D gratis sebagai modus mendekati pasien.

"Lebih geli lagi suka komen-komen story gue, ngomongin tentang seks gitu kan, ilfeel ih. Apalagi suka ngucapin selamat pagi, jaga kesehatan, ngeri kan," tulis korban dalam unggahan tersebut. Aksi tidak senonoh itu diduga telah dilakukan terhadap lebih dari satu pasien.

Korban juga menjelaskan bahwa dokter kandungan tersebut tak segan menghubungi orang-orang terdekat korban, bahkan tetap memaksa meskipun telah ditolak. “Malah pernah nawarin USG 4D gratis, itu sudah kejadian mau maju 8 bulan, sudah gak mau tapi dia tetap maksa,” tambahnya.

Kasus pelecehan dokter kandungan di Garut ini semakin memanas setelah sebuah video dari kamera CCTV beredar luas. Video tersebut memperlihatkan tindakan tak pantas yang dilakukan dokter bernama M Syafril Firdaus, atau dikenal dengan dr Iril, saat memeriksa pasien menggunakan alat USG. Tangan kanan dokter tampak memegang alat USG di perut pasien, sementara tangan kirinya terlihat meraba bagian dada pasien.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut membenarkan bahwa dokter tersebut pernah bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah. Namun, sejak akhir tahun 2024, kontrak kerja sang dokter telah dihentikan. “Kami masih perlu melakukan klarifikasi lagi, apakah kasus dulu atau baru lagi. Tapi sejak 2024 akhir, dokter tersebut sudah tidak bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah,” ujar Kadinkes Garut, Leli Yuliani.

Pihak Dinkes juga akan menyelidiki kebenaran video yang tengah beredar dan memastikan apakah ada korban lain dari tindakan pelecehan dokter kandungan di Garut ini. Kasus ini turut menjadi peringatan serius terhadap perlindungan pasien, khususnya perempuan, dalam pelayanan kesehatan.

Penulis: Nia Septiana

Baca Juga