Kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan kejutan dan transformasi. Itulah yang sedang dihadapi oleh Atalia Praratya, istri dari Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, dalam menghadapi keputusan anaknya, Zara, untuk melepas hijabnya.
Keputusan itu tidak hanya membuat publik terkejut, tetapi juga kedua orangtuanya, termasuk Ridwan Kamil sendiri, dilansir dari Okezone.
Atalia Praratya mengungkapkan bahwa suaminya, Ridwan Kamil, sangat terkejut dengan keputusan yang diambil oleh putri mereka itu.
Namun, Atalia juga meminta doa dari publik atas perubahan penampilan Zara, yang kini sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
“Saya sih sebetulnya minta doa saja dari semuanya ini membuat saya kaget, Kang Emil juga kaget,” ucap Atalia Praratya di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Saat ini, Ridwan Kamil tengah menuju Inggris untuk menemui Zara. Atalia menyatakan bahwa Zara sedang berproses dalam menemukan dirinya sendiri di tengah-tengah masa-masa galau remaja.
“Alhamdulillah kami berbagi, Kang Emil ke sana (Inggris untuk menemui) Zara, mungkin dia masa remajanya sedang galau dan sebagainya.
Saya di sini mengurus semua yang mungkin tidak bisa dilakukan. Kita berbagi tugas,” kata Atalia Praratya.
Lebih lanjut, Atalia menilai bahwa keputusan Zara untuk melepas hijab merupakan bagian dari proses hidupnya. Sebagai seorang ibu, Atalia mendampingi proses tersebut dengan penuh perhatian, menyadari bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik.
“Apa pun itu perjalanan hidup seseorang. Saya juga mendampingi prosesnya sedemikian rupa. Kan kita tahu setiap orang itu mengalami trauma yang berbeda,” jelas Atalia.
Sebagai seorang ibu, Atalia Praratya hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi Zara, sambil mengajaknya untuk kembali memakai hijab dengan lemah lembut.
“Tugas saya mengajak kembali memakai kerudung dengan lemah lembut dan sebagai ibu mendoakan, itu saja,” tandasnya.
Keputusan Zara untuk melepas hijabnya menunjukkan kompleksitas perjalanan remaja dalam menemukan identitas diri.
Atalia Praratya sebagai ibu, dalam kesederhanaannya, mencoba untuk memahami dan mendukung proses tersebut, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai yang diyakininya.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk memberikan dukungan dan pengertian kepada individu yang sedang menjalani proses perubahan dalam hidupnya.
Atalia Praratya dan Ridwan Kamil menunjukkan contoh yang baik dalam mendukung anak-anak mereka dalam perjalanan mencari jati diri, tanpa melupakan nilai-nilai yang diyakini oleh keluarga mereka.
Keputusan Zara untuk melepas hijabnya adalah sebuah cerminan dari realitas kehidupan di era modern, di mana individu bebas untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang mereka anut.
Dalam kasus ini, sikap terbuka dan penuh pengertian dari keluarga menjadi kunci dalam membimbing dan mendukung perjalanan anak-anak mereka menuju kedewasaan.
Komentar