Bunga Citra Lestari (BCL) kembali menjadi sorotan publik karena gaya berpakaian kontroversialnya. Kali ini, istri Tiko Aryawardhana ini mendapat kritik karena dianggap terlalu berani dalam berpakaian, seperti dilansir dari Jawapos.com.
Perhatian terhadap BCL kembali terjadi setelah ia terlihat dalam sebuah video saat menonton pertandingan basket bersama suami dan anaknya, Noah Sinclair. Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @rumpi_gosip pada Minggu (28/4/2024).
Dalam video tersebut, BCL terlihat mengenakan tank top fit body berwarna merah muda, yang menampilkan lekuk tubuhnya dengan jelas.
Penampilannya ini memicu komentar-komentar dari warganet yang menyayangkan perubahannya setelah kembali dari umrah beberapa bulan sebelumnya.
Pada saat pulang dari umrah, BCL mendapat banyak pujian karena dianggap telah mulai hijrah dan meninggalkan gaya berpakaian seksi yang biasanya ia tampilkan. Namun, penampilan terbarunya yang terbuka kembali menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar.
Beberapa warganet menyatakan rasa kekecewaan mereka terhadap perubahan penampilan BCL. Mereka mengkritik bahwa BCL seharusnya mempertahankan gaya berpakaian yang lebih sopan, terutama setelah melakukan ibadah umrah.
Namun, ada juga yang mencoba memahami sudut pandang BCL. Mereka berpendapat bahwa BCL mungkin merasa percaya diri dengan tubuhnya dan ingin menunjukkannya kepada orang lain.
Namun, beberapa warganet tetap mengingatkan bahwa aurat adalah hal yang penting dan seharusnya menjadi prioritas, terlepas dari keinginan untuk mengekspresikan diri.
Hingga saat ini, BCL belum memberikan tanggapan apa pun terkait kritik yang dialamatkan padanya. Keheningan dari pihak BCL membuat masyarakat semakin penasaran dengan pandangannya tentang perubahan penampilannya.
Kritik terhadap gaya berpakaian BCL juga memunculkan diskusi tentang bagaimana seseorang dapat berubah atau kembali ke kebiasaan lama setelah mengalami momen penting seperti umrah.
Beberapa warganet menyarankan agar umrah bukan hanya menjadi ajang untuk meningkatkan rezeki, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan kesadaran spiritual.
Kontroversi ini menunjukkan bagaimana perubahan dalam penampilan seseorang dapat memicu perdebatan di masyarakat, terutama ketika itu terkait dengan aspek spiritual dan nilai-nilai agama.
Komentar