Selebritis
Beranda » Berita » Lee Joon Berbagi Pengalaman Mengatasi Perundungan dan Menghentikan Siklus Kekerasan

Lee Joon Berbagi Pengalaman Mengatasi Perundungan dan Menghentikan Siklus Kekerasan

Pengalaman menjadi korban perundungan atau bullying seringkali tidak menyenangkan dan bisa meninggalkan trauma yang mendalam bagi para korban.

Pada tanggal 27 April 2024, Lee Joon, mantan anggota boy group MBLAQ dan aktor, berbicara tentang pengalamannya menjadi korban bullying di acara MBC ‘Point of Omniscient Interference’, yang dihadiri juga oleh teman masa kecilnya, aktor Guk Ji Yong, serta manajernya, seperti dilansir dari Jawapos.com.

Dalam episode tersebut, Lee Joon berbagi keinginannya untuk membantu mereka yang mengalami kekerasan di sekolah, karena dia sendiri pernah mengalami intimidasi yang cukup parah. Dia mengungkapkan bahwa selama kuliah, dia bahkan sering dipukuli secara fisik.

Mengenal Irwan Mussry: CEO Time International, Suami Maia Estianty yang Super Kaya

Kekerasan yang dia alami membuat ibunya menangis, dan cederanya begitu parah sehingga dia bahkan kesulitan untuk berjalan dengan baik. Bahkan, bagian belakang celana seragamnya sering kali terlumuri darah akibat perlakuan kasar tersebut, dan dia harus memotongnya dengan gunting agar bisa membersihkannya.

Cedera yang dialaminya membuatnya kesulitan dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang siswa tari, di mana dia harus melakukan peregangan yang memerlukan gerakan tertentu. Akibatnya, dia terpaksa harus beristirahat dari studinya.

Namun, meskipun mengalami penderitaan yang begitu besar, Lee Joon tidak membiarkan dirinya terpuruk dalam kesedihan. Sebaliknya, dia memilih untuk menggunakan pengalaman buruknya sebagai motivasi untuk menghentikan siklus kekerasan di lingkungannya.

Lee Joon membagikan bahwa dia berhasil mengatasi kekerasan yang dialaminya dengan cara yang luar biasa.

Kekayaan Baim Wong Tembus Rp100 Miliar, Ini Profil dan Sumber Penghasilannya

Meskipun awalnya mungkin sulit bagi sebagian orang untuk memahami, dia berhasil mengubah sikapnya terhadap perundungan dengan cara yang positif. Bahkan, dia berhasil menghentikan kekerasan terhadap adik-adik tingkatnya dengan tindakan sederhana namun berani.

Jika para senior menyuruhnya untuk memukul adik-adik tingkatnya, Lee Joon tidak melakukan apa yang diminta. Sebaliknya, dia memilih untuk menolak perintah tersebut dengan tegas dan hanya berpura-pura melakukan tindakan kekerasan.

Meskipun mungkin terdengar sederhana, keberanian Lee Joon dalam menolak melanjutkan siklus kekerasan tersebut adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai di sekolahnya.

Pengalaman Lee Joon adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat mengubah pengalaman traumatis menjadi pelajaran berharga untuk membantu orang lain dan menghentikan siklus kekerasan. Melalui kesabaran, keberanian, dan kegigihan, dia berhasil memberikan kontribusi positif dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang di sekitarnya.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *