Selebritis
Beranda » Berita » Striker Uzbekistan Terlihat Menggunakan Amonia Saat Bertanding Melawan Timnas Indonesia U-23

Striker Uzbekistan Terlihat Menggunakan Amonia Saat Bertanding Melawan Timnas Indonesia U-23

Ulugbek Khoshimov, striker Timnas Uzbekistan U-23, menjadi sorotan saat terlihat menggunakan sesuatu yang diduga sebagai amonia saat bertanding melawan Timnas Indonesia U-23 dalam semifinal Piala Asia U-23 2024.

Insiden ini terjadi pada menit ke-16 pertandingan setelah Khoshimov terjatuh pasca berduel dengan Nathan Tjoe-A-On dari Timnas Indonesia.

Dalam rekaman video, Khoshimov terlihat menghirup sesuatu dari kapas putih yang diberikan oleh staf medis Uzbekistan.

Mengenal Irwan Mussry: CEO Time International, Suami Maia Estianty yang Super Kaya

Media Vietnam, Zingnews, menduga bahwa kapas tersebut kemungkinan dicampur dengan amonia. Amonia sendiri dikenal dapat meningkatkan pernapasan dan secara umum meningkatkan kinerja atlet dalam olahraga, seperti dilansir dari Suara.com.

Meskipun penggunaan amonia di dalam olahraga diizinkan dan telah umum dilakukan oleh beberapa atlet, terutama di cabang olahraga yang membutuhkan peningkatan pernapasan, penggunaannya tetap menjadi kontroversi.

Di Piala Dunia 2018, Rusia juga menggunakan amonia, tetapi dokter tim mereka, Eduard Bezuglov, menegaskan bahwa penggunaan amonia tidak dapat disebut sebagai doping. Menurutnya, amonia telah digunakan secara luas oleh atlet selama bertahun-tahun dan dapat ditemukan di apotek tanpa resep.

Uzbekistan berhasil mengalahkan Timnas Indonesia U-23 dengan skor 2-0 dalam pertandingan tersebut dan melaju ke final Piala Asia U-23 2024.

Kekayaan Baim Wong Tembus Rp100 Miliar, Ini Profil dan Sumber Penghasilannya

Namun, insiden penggunaan amonia oleh Khoshimov tetap menimbulkan pertanyaan apakah itu hanya merupakan upaya meningkatkan performa atau sudah masuk dalam ranah doping.

Kontroversi seputar penggunaan amonia dalam olahraga menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap substansi apa pun yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja mereka.

Meskipun dalam beberapa kasus penggunaannya mungkin sah, tetapi ketika digunakan secara tidak wajar atau dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil, hal itu dapat merusak integritas dan etika olahraga.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *