Daerah
Beranda » Berita » Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Petir di 21 Provinsi, Termasuk Sumut!

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Petir di 21 Provinsi, Termasuk Sumut!

Ilustrasi cuaca ekstrim

Jakarta–Bp: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai petir di 21 provinsi di Indonesia pada Rabu ini. Warga diimbau untuk waspada mengingat cuaca ekstrem yang bisa terjadi.

 

Berdasarkan informasi dari situs BMKG di Jakarta, provinsi yang diprakirakan akan mengalami hujan lebat dengan petir dan angin kencang antara lain Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Profil dan Kekayaan Eisti’anah, Dokter yang Jadi Bupati Demak

 

Untuk wilayah Timur Indonesia, Nusa Tenggara Timur (NTT) diingatkan akan potensi angin kencang, sedangkan Papua dan Papua Barat diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat.

 

BMKG juga memperkirakan sebagian besar ibu kota provinsi akan mengalami hujan ringan pada siang hari ini, termasuk Bengkulu, Gorontalo, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Pinang, Ambon, Ternate, Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Kendari, dan Medan. Sementara itu, Kota Pontianak diperkirakan akan mengalami hujan disertai petir.

Karier Politik Widia Ningsih, Jadi Wakil Bupati Lahat di Usia 30 Tahun!

 

Kota-kota seperti Banda Aceh, Serang, Jambi, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Tarakan, Bandar Lampung, Mataram, dan Mamuju diprediksi berawan. Kota Padang diperkirakan berawan tebal pada siang hari ini. Adapun beberapa ibu kota provinsi lainnya seperti Palembang, Makassar, Kupang, Pangkal Pinang, dan Jakarta Pusat diprediksi cerah berawan. Surabaya, Yogyakarta, dan Denpasar diperkirakan cerah dengan suhu rata-rata 23-31 derajat Celcius.

 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa potensi hujan yang masih tinggi ini disebabkan oleh beberapa dinamika atmosfer yang aktif di wilayah Indonesia, termasuk fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, serta pola sirkulasi siklonik dan La Nina yang memperkuat pembentukan awan penghujan.

 

“Meskipun sudah memasuki musim kemarau, beberapa wilayah masih berpotensi mengalami hujan lebat yang bisa memicu dampak bencana,” ujar Guswanto.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan