Medan, harianbatakpos.com – Evaluasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo tidak hanya berfokus pada perbaikan teknis penyelenggaraan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan pendidikan olahraga di Indonesia. Evaluasi ini penting karena PON bukan hanya ajang olahraga nasional, melainkan juga wahana pendidikan karakter, disiplin, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui olahraga.
Dito menekankan bahwa berbagai rintangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan PON 2024 menjadi pelajaran penting untuk mengembangkan infrastruktur dan manajemen olahraga ke depannya. Hal ini relevan bagi institusi pendidikan, khususnya sekolah dan universitas, dalam mengintegrasikan kurikulum olahraga yang lebih baik. Dengan demikian, pengalaman dan pembelajaran dari ajang PON dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan olahraga di tingkat sekolah dan perguruan tinggi.
Fasilitas olahraga yang dibangun selama PON, seperti venue voli di Sumatera Utara, juga dapat digunakan sebagai sarana latihan dan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa. Ini membuka peluang besar untuk mengembangkan potensi atlet muda dan memperkuat program pendidikan jasmani di sekolah-sekolah dan universitas. Selain itu, pengelolaan infrastruktur yang baik dapat menjadi contoh dalam manajemen fasilitas olahraga di institusi pendidikan.
Evaluasi PON ini tidak hanya berkaitan dengan penyelenggaraan event, tetapi juga dengan bagaimana pendidikan olahraga dapat diperbaiki. Penyempurnaan manajemen, perawatan fasilitas, dan peningkatan kualitas kompetisi akan membawa dampak positif terhadap pendidikan olahraga di seluruh Indonesia, mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan nilai-nilai yang relevan baik di dalam maupun di luar lapangan. BP/CW1
Komentar