Daerah Kota Medan
Beranda » Berita » Debat Pilgub Sumut Memanas, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Saling Kritik Soal Pembiayaan Kesehatan

Debat Pilgub Sumut Memanas, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Saling Kritik Soal Pembiayaan Kesehatan

Debat Pilgub Sumut Memanas, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Saling Kritik

Medan,harianbatakpos.com – Debat perdana Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 berlangsung sengit saat calon gubernur nomor urut 1, Bobby Nasution, mempertanyakan kebijakan petahana Edy Rahmayadi soal pembelian aset senilai Rp400 miliar. Bobby mengkritik prioritas anggaran yang digunakan Edy, yang dinilainya seharusnya dapat dialihkan untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat melalui program Universal Health Coverage (UHC).

Bobby menyebut, dengan anggaran yang dimiliki, Provinsi Sumatera Utara seharusnya bisa mencapai UHC, sebagaimana telah diterapkan di Kota Medan. Namun, ia mempertanyakan mengapa anggaran tersebut justru digunakan untuk pembelian aset eks Medan Club senilai Rp400 miliar. “Kami hitung, sebenarnya Sumut bisa UHC, tapi kenapa di masa Bapak (Edy menjabat Gubernur Sumut) lebih milih untuk beli eks Medan Club yang harganya Rp400 miliar lebih, sedangkan masyarakat kita berobat pun belum bisa menggunakan KTP, belum bisa gratis,” ujar Bobby dalam sesi debat.

Pernyataan Bobby ini kemudian direspon langsung oleh Edy Rahmayadi yang memprotes penggunaan singkatan UHC tanpa penjelasan lengkap. Edy menjelaskan, “Tadi disampaikan moderator kalau ada singkatan, dipanjangkan singkatannya dan diterjemahkan. UHC, Universal Health Care, itu yang dibanggakan dengan KTP bisa berobat, bukan itu persoalannya. Itu adalah penerapan nasional untuk atasi BPJS yang belum bisa selesaikan masalah,” tegas Edy, meski sempat keliru dalam menyebut kepanjangan UHC.

Polda Sumut Ungkap 414 Kasus Narkoba Jelang Hari Bhayangkari-79

UHC, atau Universal Health Coverage, merupakan konsep kesehatan global yang bertujuan memastikan setiap individu memiliki akses layanan kesehatan berkualitas tanpa hambatan finansial. Bobby pun meluruskan kesalahan tersebut dan kembali mempertanyakan prioritas anggaran Edy Rahmayadi. “Walaupun C-nya tadi mohon maaf bukan care, tapi coverage. Yang saya tanya kenapa memilih beli Rp400 miliar beli aset hanya untuk nambah luasan kantor gubernur dibandingkan kasih uangnya agar masyarakat bisa berobat?” kata Bobby.

Dalam konteks dunia pendidikan, perdebatan ini memberikan pelajaran penting bagi para pemilih muda mengenai prioritas anggaran publik dan dampaknya terhadap kesejahteraan sosial. Program UHC sebagai konsep kesehatan global seharusnya menjadi salah satu tujuan utama bagi daerah dengan anggaran yang memadai. Ini membuka ruang diskusi yang luas di dunia pendidikan tentang alokasi anggaran yang tepat, transparansi dalam pengelolaan anggaran publik, serta dampaknya terhadap akses layanan dasar bagi masyarakat.

Dengan perdebatan ini, Pilgub Sumut 2024 memperlihatkan bagaimana kandidat menguji kebijakan dengan pendekatan kritis, serta menyoroti kebutuhan peningkatan akses kesehatan bagi seluruh warga. Saling kritik yang terjadi di panggung debat ini mengingatkan bahwa pemahaman mendalam tentang prioritas anggaran daerah perlu didorong, terutama dalam bidang kesehatan, yang berperan langsung dalam kualitas hidup masyarakat.BP/CW1

BP/CW1

Direksi PUD Pasar Diduga Main Mata Dengan Pengembang eks Pasar Aksara

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *