Medan, HarianBatakpos.com – Dalam debat kedua Pilkada Medan yang digelar di Hotel Grand Mercure, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani, menyoroti isu terkait renovasi Lapangan Teladan dan Kebun Bunga yang hingga kini belum rampung. Pada sesi keempat debat, moderator memberikan kesempatan bagi masing-masing pasangan calon (paslon) untuk bertanya satu sama lain.
Abdul Rani, calon wakil wali kota dari paslon nomor urut 2, menyampaikan pertanyaan terkait renovasi yang belum selesai. Ia menyatakan bahwa kondisi ini telah mempengaruhi para pesepakbola Medan yang terpaksa bermain di kabupaten lain. “Kami ingin tahu bagaimana tanggapan paslon lainnya mengenai renovasi yang belum selesai ini,” ujar Abdul, yang disambut penjelasan dari paslon nomor urut 3, Yasyir Ridho Lubis.
Yasyir, calon wakil wali kota dari nomor urut 3, menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melanjutkan proyek renovasi yang sudah dimulai oleh kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution. “Bukan hanya lapangan bola, tapi juga bangunan lain dan infrastruktur lainnya akan kami lanjutkan sampai selesai dengan baik,” ujar Yasyir pada Sabtu (16/11/2024).
Yasyir menambahkan bahwa pembangunan yang telah dimulai oleh pemerintahan saat ini harus diselesaikan demi menghindari pemborosan anggaran. “Kalau nanti mubazir, banyak yang berdosa. Kalau sudah berdosa, itu sangat berbahaya,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa proyek-proyek yang sedang berjalan harus diselesaikan sesuai dengan rencana.
Sementara itu, calon wali kota Medan nomor urut 1, Rico Waas, memberikan dukungan terhadap pernyataan Yasyir. Rico, yang merupakan keponakan dari Surya Paloh, meminta kepada Abdul untuk bersabar, karena setiap pembangunan memerlukan proses. “Semua proyek yang sedang dibangun, kami pastikan akan selesai dan cepat. Pembangunan itu tidak ada artinya jika tidak selesai, karena itu semua untuk masyarakat,” ungkap Rico.
Mendengar pernyataan tersebut, Abdul Rani mengungkapkan keluhan yang diterima dari para pemain PSMS terkait kondisi lapangan bola yang belum memadai. “Kami pernah menonton pertandingan PSMS melawan Bekasi. Setelah keluar dari lapangan, pemain PSMS menyampaikan kepada kami, ‘Pak Ridha, Pak Rani, tolong kami, kembalikan lapangan bola kami yang sudah berlarut-larut tak kunjung selesai,'” ujar Abdul.
Abdul menegaskan pentingnya komitmen untuk mempercepat proses penyelesaian renovasi. “Jika kami terpilih jadi wali kota atau wakil wali kota, renovasi ini akan selesai. Namun, ada mekanisme yang harus dihormati, karena ada kontrak yang harus selesai pada bulan Oktober,” tutup Abdul.
Komentar